MAKALAH KAPITA SELEKTA
Diajukan
untukmemenuhitugas individu
Mata
Kuliah kapita Selekta

Disusun Oleh
INTAN
ISMAWATI
14121620642
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH
DAN KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH
NURJATICIREBON
2015/1436 H
SISTEM GERAK MANUSIA
A. PENDAHULUAN
Gerak adalah suatu tanggapan terhadap rangsangan baik
dari dalam maupun dari luar. Gerak dapat berupa
gerakan sebagian anggota tubuh maupun seluruh tubuh, misalnya gerak pindah
tempat.
Gerak
pada manusia disebabkan oleh kontraksi otot yang menggerakkan tulang. Jadi,
gerak merupakan kerja sama antara tulang dan otot. Tulang disebut alat gerak
pasif karena hanya mengikuti kendali otot, sedangkan otot adalah alat gerak
aktif karena mampu menggerakkan tulang.
B. TULANG
Tulang
disebut alat gerak pasif karena digerakkan oleh otot. Akan tetapi tulang tetap
mempunyai peranan penting karena gerak tidak akan terjadi tanpa tulang.
1. Jenis-jenis
Tulang
a. Tulang
Rawan (kartilago)
Tulang
rawan bersifat bingkas dan lentur serta terdiri atas sel-sel rawan yang dapat
menghasilkan matriks berupa kondrin. Pana anak-anak, jaringan tulang rawan
banyak mengandung sel-sel. Pada orang dewasa, jaringan tulang rawan hanya
terdapat pada beberapa tempat, misalnya cuping hidung, cuping telinga, antara
tulang rusuk dan tulang dada, sendi-sendi tulang, antar ruas tulang belakang,
dan pada cakra epifisis. Tulang rawan pada orang dewasa dibentuk oleh selaput
tulang rawan (Perikondrium) yang mengandung sel-sel pembentuk tulang
rawan (Kondroblas).
Tulang
rawan ada tiga tipe, yaitu tulang rawan hialin, elastic dan serat.
b. Tulang
(Osteon)
Tulang
bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai system rangka. Tulang tersusun
atas bagian-bagian sebagai berikut.
1) Osteoblas,
merupakan sel tulang muda yang akan
membentuk osteosit
2) Osteosit,
merupakan sel-sel tulang dewasa
3) Osteoprogenator,
merupakan sel khusus, yaitu derivate
mesenkim yang memiliki potensi mitosis yang mampu berdiferensiasi menjadi
osteoblas. Osteoprogenator terdapat di bagian luar membrane.
4) Osteoklas,
merupakan sel yang berkembang dari
monosit dan terdapat di sekitar permukaan tulang. Fungsi osteoklas untuk
perkembangan, pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan tulang.
2. Pembentukan
Tulang dan Bentuk Tulang
a. Pembentukan
Tulang
Pembentukan tulang terjadi segera setelah
terbentuk tulang rawan (kartilago). Kartilago dihasilkan dari sel-sel mesenkim.
Setelah kartilago terbentuk, bagian dalamnya akan berongga dan terisi osteoblas.
osteoblas juga menempati jaringan seluruhnya dan membentuk sel-sel
tulang.
Sel-sel tulang dibentuk terutama dari
arah dalam ke luar, atau proses pembentukannnya konsentris. Setiap
satuan-satuan sel tulang mengelilingi suatu pembuluh darah san saraf membentuk
suatu system yang disebut Sistem Havers.

Di sekeliling sel-sel tulang terbentuk
senyawa protein yang akan menjadi matriks tulang. Kelak, di dalam senyawa
protein ini terdapat pula kapur dan fosfor sehingga matriks tulang akan
mengeras. Proses penulangan disebut Osifikasi.

Berdasarkan matriksnya, jaringan tulang
dibedakan menjadi dua macam, yaitu tulang kompak dan tulang spons. Tulang
kompak merupakan tulang dengan matriks yang padat dan rapat, misalnya tulang
pipa. Tulang spons merupakan tulang yang matriksnya berongga, misalnya
tulang-tulang pipih dan tulang-tulang pendek.
b. Bentuk
Tulang
Berdasarkan bentuknya terdapat tiga macam bentuk utama tulang yang
menyusun rangka tubuh, yaitu tulang pipa,
tulang pipih, dan tulang pendek.
Selain itu, ada pula tulang tak berbentuk.
a.
Tulang Pipa (Tulang
Panjang)
Tulang pipa berbentuk tabung dan pada umumnya
berongga. Di ujung tulang pipa terjadi perluasan yang berfungsi untuk
berhubungan dengan tulang lain. Contoh tulang pipa adalah tulang betis, tulang
kering, tlang hasta dan tulang pengumpil. Tulang pipa terbagi menjadi tiga
bagian, yaitu bagian tengah disebut diafisis,
kedua ujung disebut efisis, dan
antara efisis dan diafisis disebut cakraepifisis. Pada anak-anak, cakra efisis berupa kartilago yang
mengandung esteoblas, dan pada orang dewasa yang sudah tidak bertambah tinggi
lagi, cakra epifisis sudah menulang. Osteoblas menempati rongga yang disebut
rongga sumsum tulang. Di dalam tulang pipa tersebut terdapat osteoklas.
b.
Tulang Pipih
Tulang pipih tersusun atas dua lempengan tulang
kompak dan spons, di dalamnya terdapat sumsum
tulang. Kebanyakan tulang pipih menyususn dinding rongga, sehingga tulang
pipih ini sering berfungsi sebagai pelindung atau untuk memperkuat. Contohnya
adalah tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak.
c.
Tulang Pendek
Tulang pendek berbentuk kubus dan terdapat pada
pangkal kaki, pangkal lengan, dan ruas-ruas tulang belakang.
d.
Tulang tak Berbentuk
Tulang tak berbentuk tak memiliki bentuk yang tak
tertentu. Tulang ini terdapat di wajah dan tulang belakang.
c.
Fungsi
Tulang
Tulang-tulang
pada manusia selain menyusun rangka, jua mempunyai
fungsi lain, yaitu :
·
Melindungi bentuk tubuh
·
Melindungi alat tubuh
yang vital
·
Menahan dan menegakkan
tubuh
·
Tempat perlekatan otot
·
Tempat menyimpan
mineral terutama kalsium dan fosfor
·
Tempat pembentukan sel
darah
·
Tempat menyimpan energy,
yaitu berupa lemak yang tersimpan di sumsum kuning tulang
d. Hubungan
Antar Tulang
Tulang di dalam tubuh dapat berhubungan secara erat
atau tidak erat. Hubungan antar tulang disebut artikulasi.
1)
Hubungan
Sinartrosis
Sinkondrosis adalah antara
tulang dihubungkan melalui tulang rawan sehingga memungkinkan sedikit gerak
akibat elastisitas tulang rawan dan tidak memiliki celah sendi. Ada dua tipe
utama sinartosis, yaitu suture dan sinkondrosis. Suture adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat
serabut padat, contohnya pada tengkorak. Sinkondrosis adalah hubungan
antartulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin. Contohnya hubungan antara
epifisis dan diafisis pada otot dewasa.

2) Sinfibrosis adalah hubungan antar kedua
ujung tulang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosis yang pada akhirnya
mengalami penulangan dan tidak memungkinkan adanya gerak.
Contoh :
¨ Hubungan antar tulang-tulang tengkorak
3)
Hubungan
Diartrosis
Hubungan antar tulang ini
memunkinkan terjadinya gerak karena pada ujung-ujung tulang terdapat lapisan
tulang rawan hyalin, yang dilumasi dengan cairan synovial, meliputi :
¨ Sendi Engsel. Pada sendi engsel kedua
ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu. Gerakannya hanya satu arah
seperti gerak engsel pintu. Mislanya, sendi pada siku, lutut, mata kaki, dan
ruas antarjari.
¨ Sendi Putar. Pada sendi putar, ujung
tulang yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain. Bentuk seperti ini
memungkinkan gerakan rotasi dengan satu proses, misalnya sendi antara tulang
hasta dan pengumpil, dan sendi antara tulang atas dengan tulang tengkorak.
¨ Sendi Pelana, kedua ujubg tulang membentuk
sendi berbentuk pelana dan berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas,
seperti gerakan orang naik kuda. Misalnya pada Ruas-ruas jari dengan telapak
kaki. Pergelangan tangan dan dengan ruas jari tangan.
¨ Sendi Peluru, kedua ujung tulang berbentuk
lekuk dan bongkol. Bentuk ini memungkinkan gerakan bebas ke segala arah dan
dapat berporos tiga. Mislanya terdapat pada hubungan antara tulang lengan dengan
gelang bahu tulang paha dengan gelang panggul
¨ Sendi Kaku (sendi luncur), kedua ujung
tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos.
Misalnya terdapat pada hubungan antara tulang-tulang pergelangan tangan dan tulang-tulang
pergelangan kaki.
¨ Sendi Kondiloid/Elipsoid, sendi kondiloid
memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerakan ke kiri dan ke kanan, ke depan
dan ke belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk oval dan masuk ke dalam suatu
lekuk berbentuk elips. Misalnya sendi antara tulang pengumpil dan tulang
pergelangan tangan.
3. System
Rangka
Tulang-tulang dalam tubuh membentuk system rangka.
Kemudian system rangka ini bersama-sama menyusun kerangka tubuh. Macam-Macam
Organ Penyusun Sistem rangka.

a.
Fungsi Rangka Pada Manusia
Rangka
pada tubuh manusia memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu:
1) Sebagai
penegak tubuh
2) Sebagai
pembentuk tubuh
3) Sebagai
tempat melekatnya otot (otot rangka)
4) Sebagai
pelindung bagian tubuh yang penting
5) Sebagai
tempat pembentukkan sel darah merah
6) Sebagai
alat gerak pasif
Rangka
manusia dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu:
1)
Bagian Tengkorak (Kepala)
Bagian Tengkorak tersusun dari tulang pipih yang
berfungsi sebagai tempat pembuatan sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih.
Bagian tengkorak terdiri dari:

1 tulang dahi
2 tulang tapis
2 tulang hidung
2 tulang ubun-ubun
2 tulang pipi
|
2 tulang langit-langit
2 tulang baji
2 tulang pelipis
2 tulang air mata
2 tulang rahang atas
|
1 tulang lidah
1 tulang tengkorak
2 tulang rahang bawah
|
2)
Bagian Badan
Bagian
badan terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu:
- Ruas-ruas tulang belakang (33 ruas)

- Tulang rusuk (12 pasang)
1) 7 pasang
tulang rusuk sejati
2) pasang
tulang rusuk palsu
3) pasang
tulang rusuk melayang
- Tulang dada, terdiri dari:
1) tulang
hulu
2) tulang
badan
3) tulang
pedang-pedangan

- Gelang bahu terdiri dari:
1) 2 tulang
selangka (kiri dan kanan)
2) 2 tulang
belikat (kiri dan kanan)

- Gelang panggul terdiri dari:
1) 2 tulang
duduk (kiri dan kanan)
2) 2 tulang
usus (kiri dan kanan)
3) 2 tulang
kemaluan (kiri dan kanan)

3) Bagian
Anggota Gerak
Anggota
gerak dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
a. anggota
gerak atas terdiri dari:

o
2 tulang pengumpil
o
2 tulang lengan atas
o
2 tulang hasta
o
16 tulang pergelangan tangan
o
10 tulang telapak tangan
o
28 ruas tulang jari tangan
b. anggota
gerak bawah (kaki kiri dan kanan) terdiri dari:

o
2 tulang paha
o
2 tulang tempurung lutut
o
2 tulang kering
o
2 tulang betis
o
14 tulang pergelangan kaki
o
10 tulang telapak kaki
o
28 ruas tulang jari kaki
- Kelainan dan Gangguan pada Tulang
Kelainan
dan gangguan pada tulang dapat mengganggu proses gerakan yang normal. Kelainan
dan gangguan pada tulang dapat terjadi karena kekurangan vitamin D, penyakit,
kecelakaan, atau karena kebiasaan sikap tubuh yang salah dalam waktu lam.
a. Kekurangan
Vitamin D
Vitamin
D (kalsiferol) adalah vitamin yang diperlukan untuk klasifikasi (penulangan)
pada tulang. Pada mamalia, vitamin D dapat disintesis oleh tubuh dari
provitamin D dengan bantuan ultraviolet. Kekurangan vitamin D dapat terjadi
jika tubuh tidak menerima sinar matahari yang cukup. Kekurangan vitamin D pada
anak-anak menyebabkan rakitis, biasanya terlihat pada pertumbuhannya yang
terganggu dan kaki berbentuk O atau X. pada orang dewasa, kekurangan vitamin D
dan zat kapur menyebabkan penyakit yang disebut osteomalasia.
b. Osteoporosis

Berikut ini adalah gambar struktur tulang yang normal dan yang terkena osteoporosis.
c. Kecelakaan
Gangguan
pada tulang dapat berupa memar dan fraktura seperti berikut ini :
1) Memar
Gangguan ini merupakan
sobeknya selaput sendi. Bila sobeknya selaput sendi diikuti epasnya ujung
tulang dari sendi disebut urai sendi.
2) Fraktura
Fraktura atau patah
tulang dibedakan sebagai berikut :
a) Patah
tulang terutup, bila tulang yang patah tidak meobek kulit
b) Patah
tulang terbuka, bila tulang yang patah merobek kulit dan tulang mencuat keluar
c) Fisura,
bila tulang hanya retak

Salah satu bentuk
fraktura pada tulang lengan
d. Kebiasaan
Sikap Tubuh yang salah
Kebiasaan
posisi tubuh yang salah yang dilakukan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan
kelainan tulang londosis, kifosis, dan skoliosis.
1) Lordosis
Lordosis adalah kelainan
pada tulang leher dan panggul yang terlalu membengkok ke depan.
2) Kifosis
Kifosis adalah kelainan
pada tulang punggung yang terlalu membengkok ke belakang. Kelainan ini dapat
terjadi misalnya karena kebiasaan menulis yang terlalu membungkuk yang
dilakukan selama bertahun-tahun.
3) Skoliosis
Skoliosis adalah
kelainan pada ruasruas tulang belakang yang membengkok ke samping. Skoliosis
dapat teradi jika seseorang sering membebani salah satu sisi tulang belakang,
dan kebiasaan ini dilakukan selama bertahun-tahun.
e. Nekrosa
Nekrosa
terjadi bila selaput tulang (periosteum) rusak sehingga bagian tulang tidak
memperoleh makanan, lalu mati, dan mongering.
f. Gangguan
Persendian
Macam
gangguan pada persendian antara lain dislokasi, ankilosis, terkilir, dan
arthritis.
1) Dislokasi
Dislokasi disebabkan
bergesernya sendi dari kedudukan semula karena jaringan penggantungnya
(ligamentum) sobek.
2) Ankilosis
Ankilosis adalah suatu
keadaan persendian yang tidak dapat digerakkan karena seolah-olah menyatu.
3) Terkilir
Terkilir adalah
tertariknya ligamentum ke posisi yang tidak sesuai, tetapi sendi tidak
bergeser. Terkilir dapat terjadi karena gerakan tiba-tiba atau gerakan yang
jarang dan sulit dilakukan.
4) Arthritis
Arthritis adalah
peradangan pada sendi. Arthritis dapat dibedakan menjadi empat sebagai berikut
:
a) Arthritis
gout
Gout terjadi karena
adanya timbunan asam urat pada jari-jari tangan terutama pada sendi-sendi.
Sebagai akibatnya ruas jari-jari membesar dan terasa sakit jika digerakkan.
b) Osteoarthritis
Osteoarthritis adalah
menipisnya tulang rawan sehingga mengalami degenerasi. Sebagai akibatnya
terjadi gangguan jika sendi digerakkan.
c) Artritis
eksudatif
Artritis eksudatif
adalah teririsnya rongga sendi oleh cairan yang disebut getah radang. Penyakit
ini terjadi karena serangan kuman.
d) Artritis
eksudatif
Artritis eksudatif
adalah berkurangnya minyak sensi yang menyebabkan rasa nyeri saat tulang digerakkan.
g. Serangan
kuman pada Sendi
1) Infeksi
gonorea dan sifilis dapat menyerang persendian sehingga sendi menjadi kaku.
2) Layuh
sendi adalah keadaan tidak bertenaga pada sendi yang disebabkan karena layuhnya
tulang akibat infeksi sifilis ketika bayi dalam kandungan.
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi,
dkk. 2007. Biologi. Jakarta
: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar