Jumat, 06 November 2015

SISTEM GERAK MANUSIA




MAKALAH KAPITA SELEKTA


Diajukan untukmemenuhitugas individu
Mata Kuliah kapita Selekta



Logo IAIN CIREBON







Disusun Oleh
INTAN ISMAWATI
14121620642



FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATICIREBON
2015/1436 H
 


SISTEM GERAK MANUSIA

A.    PENDAHULUAN
Gerak adalah suatu tanggapan terhadap rangsangan baik dari dalam maupun dari luar. Gerak dapat berupa gerakan sebagian anggota tubuh maupun seluruh tubuh, misalnya gerak pindah tempat.
Gerak pada manusia disebabkan oleh kontraksi otot yang menggerakkan tulang. Jadi, gerak merupakan kerja sama antara tulang dan otot. Tulang disebut alat gerak pasif karena hanya mengikuti kendali otot, sedangkan otot adalah alat gerak aktif karena mampu menggerakkan tulang.

B.     TULANG
Tulang disebut alat gerak pasif karena digerakkan oleh otot. Akan tetapi tulang tetap mempunyai peranan penting karena gerak tidak akan terjadi tanpa tulang.

1.      Jenis-jenis Tulang
a.      Tulang Rawan (kartilago)
Tulang rawan bersifat bingkas dan lentur serta terdiri atas sel-sel rawan yang dapat menghasilkan matriks berupa kondrin. Pana anak-anak, jaringan tulang rawan banyak mengandung sel-sel. Pada orang dewasa, jaringan tulang rawan hanya terdapat pada beberapa tempat, misalnya cuping hidung, cuping telinga, antara tulang rusuk dan tulang dada, sendi-sendi tulang, antar ruas tulang belakang, dan pada cakra epifisis. Tulang rawan pada orang dewasa dibentuk oleh selaput tulang rawan (Perikondrium) yang mengandung sel-sel pembentuk tulang rawan (Kondroblas).
Tulang rawan ada tiga tipe, yaitu tulang rawan hialin, elastic dan serat.
b.      Tulang (Osteon)
Tulang bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai system rangka. Tulang tersusun atas bagian-bagian sebagai berikut.
1)      Osteoblas, merupakan sel tulang muda yang akan membentuk osteosit
2)      Osteosit, merupakan sel-sel tulang dewasa
3)      Osteoprogenator, merupakan sel khusus, yaitu derivate mesenkim yang memiliki potensi mitosis yang mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas. Osteoprogenator terdapat di bagian luar membrane.
4)      Osteoklas, merupakan sel yang berkembang dari monosit dan terdapat di sekitar permukaan tulang. Fungsi osteoklas untuk perkembangan, pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan tulang.

2.      Pembentukan Tulang dan Bentuk Tulang
a.      Pembentukan Tulang
Pembentukan tulang terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan (kartilago). Kartilago dihasilkan dari sel-sel mesenkim. Setelah kartilago terbentuk, bagian dalamnya akan berongga dan terisi osteoblas. osteoblas juga menempati jaringan seluruhnya dan membentuk sel-sel tulang.
Sel-sel tulang dibentuk terutama dari arah dalam ke luar, atau proses pembentukannnya konsentris. Setiap satuan-satuan sel tulang mengelilingi suatu pembuluh darah san saraf membentuk suatu system yang disebut Sistem Havers.






Di sekeliling sel-sel tulang terbentuk senyawa protein yang akan menjadi matriks tulang. Kelak, di dalam senyawa protein ini terdapat pula kapur dan fosfor sehingga matriks tulang akan mengeras. Proses penulangan disebut Osifikasi.


Berdasarkan matriksnya, jaringan tulang dibedakan menjadi dua macam, yaitu tulang kompak dan tulang spons. Tulang kompak merupakan tulang dengan matriks yang padat dan rapat, misalnya tulang pipa. Tulang spons merupakan tulang yang matriksnya berongga, misalnya tulang-tulang pipih dan tulang-tulang pendek.
b.      Bentuk Tulang
Berdasarkan bentuknya terdapat tiga macam bentuk utama tulang yang menyusun rangka tubuh, yaitu tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek. Selain itu, ada pula tulang tak berbentuk.
a.       Tulang Pipa (Tulang Panjang)
Tulang pipa berbentuk tabung dan pada umumnya berongga. Di ujung tulang pipa terjadi perluasan yang berfungsi untuk berhubungan dengan tulang lain. Contoh tulang pipa adalah tulang betis, tulang kering, tlang hasta dan tulang pengumpil. Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian tengah disebut diafisis, kedua ujung disebut efisis, dan antara efisis dan diafisis disebut cakraepifisis. Pada anak-anak, cakra efisis berupa kartilago yang mengandung esteoblas, dan pada orang dewasa yang sudah tidak bertambah tinggi lagi, cakra epifisis sudah menulang. Osteoblas menempati rongga yang disebut rongga sumsum tulang. Di dalam tulang pipa tersebut terdapat osteoklas.
b.      Tulang Pipih
Tulang pipih tersusun atas dua lempengan tulang kompak dan spons, di dalamnya terdapat sumsum tulang. Kebanyakan tulang pipih menyususn dinding rongga, sehingga tulang pipih ini sering berfungsi sebagai pelindung atau untuk memperkuat. Contohnya adalah tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak.  
c.       Tulang Pendek
Tulang pendek berbentuk kubus dan terdapat pada pangkal kaki, pangkal lengan, dan ruas-ruas tulang belakang.
d.      Tulang tak Berbentuk
Tulang tak berbentuk tak memiliki bentuk yang tak tertentu. Tulang ini terdapat di wajah dan tulang belakang.

c.       Fungsi Tulang
Tulang-tulang pada manusia selain menyusun rangka, jua mempunyai fungsi lain, yaitu :
·         Melindungi bentuk tubuh
·         Melindungi alat tubuh yang vital
·         Menahan dan menegakkan tubuh
·         Tempat perlekatan otot
·         Tempat menyimpan mineral terutama kalsium dan fosfor
·         Tempat pembentukan sel darah
·         Tempat menyimpan energy, yaitu berupa lemak yang tersimpan di sumsum kuning tulang
d.      Hubungan Antar Tulang
Tulang di dalam tubuh dapat berhubungan secara erat atau tidak erat. Hubungan antar tulang disebut artikulasi.
1)      Hubungan Sinartrosis
Sinkondrosis adalah antara tulang dihubungkan melalui tulang rawan sehingga memungkinkan sedikit gerak akibat elastisitas tulang rawan dan tidak memiliki celah sendi. Ada dua tipe utama sinartosis, yaitu suture dan sinkondrosis. Suture adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat, contohnya pada tengkorak. Sinkondrosis adalah hubungan antartulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin. Contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada otot dewasa.
2)      Sinfibrosis adalah hubungan antar kedua ujung tulang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosis yang pada akhirnya mengalami penulangan dan tidak memungkinkan adanya gerak.
Contoh :
¨      Hubungan antar tulang-tulang tengkorak
3)      Hubungan Diartrosis
Hubungan antar tulang ini memunkinkan terjadinya gerak karena pada ujung-ujung tulang terdapat lapisan tulang rawan hyalin, yang dilumasi dengan cairan synovial, meliputi :
¨      Sendi Engsel. Pada sendi engsel kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu. Gerakannya hanya satu arah seperti gerak engsel pintu. Mislanya, sendi pada siku, lutut, mata kaki, dan ruas antarjari.
¨      Sendi Putar. Pada sendi putar, ujung tulang yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain. Bentuk seperti ini memungkinkan gerakan rotasi dengan satu proses, misalnya sendi antara tulang hasta dan pengumpil, dan sendi antara tulang atas dengan tulang tengkorak.
¨      Sendi Pelana, kedua ujubg tulang membentuk sendi berbentuk pelana dan berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas, seperti gerakan orang naik kuda. Misalnya pada Ruas-ruas jari dengan telapak kaki. Pergelangan tangan dan dengan ruas jari tangan.
¨      Sendi Peluru, kedua ujung tulang berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini memungkinkan gerakan bebas ke segala arah dan dapat berporos tiga. Mislanya terdapat pada hubungan antara tulang lengan dengan gelang bahu tulang paha dengan gelang panggul
¨      Sendi Kaku (sendi luncur), kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos. Misalnya terdapat pada hubungan antara tulang-tulang pergelangan tangan dan tulang-tulang pergelangan kaki.
¨      Sendi Kondiloid/Elipsoid, sendi kondiloid memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerakan ke kiri dan ke kanan, ke depan dan ke belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk oval dan masuk ke dalam suatu lekuk berbentuk elips. Misalnya sendi antara tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan.

3.      System Rangka
Tulang-tulang dalam tubuh membentuk system rangka. Kemudian system rangka ini bersama-sama menyusun kerangka tubuh. Macam-Macam Organ Penyusun Sistem rangka.
http://smpn24smd.co.cc/Sistem%20Gerak%20pada%20Manusia/images/hal04.jpg
a.      Fungsi Rangka Pada Manusia
Rangka pada tubuh manusia memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu:
1)      Sebagai penegak tubuh
2)      Sebagai pembentuk tubuh
3)      Sebagai tempat melekatnya otot (otot rangka)
4)      Sebagai pelindung bagian tubuh yang penting
5)      Sebagai tempat pembentukkan sel darah merah
6)      Sebagai alat gerak pasif

Rangka manusia dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu:
1)      Bagian Tengkorak (Kepala)
Bagian Tengkorak tersusun dari tulang pipih yang berfungsi sebagai tempat pembuatan sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih. Bagian tengkorak terdiri dari:
http://smpn24smd.co.cc/Sistem%20Gerak%20pada%20Manusia/images/hal05.jpg
1 tulang dahi
2 tulang tapis
2 tulang hidung
2 tulang ubun-ubun
2 tulang pipi
2 tulang langit-langit
2 tulang baji
2 tulang pelipis
2 tulang air mata
2 tulang rahang atas
1 tulang lidah
1 tulang tengkorak
2 tulang rahang bawah

2)      Bagian Badan
Bagian badan terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu:
  • Ruas-ruas tulang belakang (33 ruas)
http://smpn24smd.co.cc/Sistem%20Gerak%20pada%20Manusia/images/hal6a.jpg
  • Tulang rusuk (12 pasang)
1)      7 pasang tulang rusuk sejati
2)      pasang tulang rusuk palsu
3)      pasang tulang rusuk melayang
  • Tulang dada, terdiri dari:
1)      tulang hulu
2)      tulang badan
3)      tulang pedang-pedangan



http://smpn24smd.co.cc/Sistem%20Gerak%20pada%20Manusia/images/hal6b.jpg
  • Gelang bahu terdiri dari:
1)      2 tulang selangka (kiri dan kanan)
2)      2 tulang belikat (kiri dan kanan)
http://smpn24smd.co.cc/Sistem%20Gerak%20pada%20Manusia/images/hal07a.jpg
  • Gelang panggul terdiri dari:
1)      2 tulang duduk (kiri dan kanan)
2)      2 tulang usus (kiri dan kanan)
3)      2 tulang kemaluan (kiri dan kanan)
http://smpn24smd.co.cc/Sistem%20Gerak%20pada%20Manusia/images/hal07b.jpg
3)      Bagian Anggota Gerak
Anggota gerak dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
a.       anggota gerak atas terdiri dari:
http://smpn24smd.co.cc/Sistem%20Gerak%20pada%20Manusia/images/hal08.jpg
o    2 tulang pengumpil
o    2 tulang lengan atas
o    2 tulang hasta
o    16 tulang pergelangan tangan
o    10 tulang telapak tangan
o    28 ruas tulang jari tangan
b.      anggota gerak bawah (kaki kiri dan kanan) terdiri dari:
http://smpn24smd.co.cc/Sistem%20Gerak%20pada%20Manusia/images/hal09.jpg
o    2 tulang paha
o    2 tulang tempurung lutut
o    2 tulang kering
o    2 tulang betis
o    14 tulang pergelangan kaki
o    10 tulang telapak kaki
o    28 ruas tulang jari kaki







  1. Kelainan dan Gangguan pada Tulang
Kelainan dan gangguan pada tulang dapat mengganggu proses gerakan yang normal. Kelainan dan gangguan pada tulang dapat terjadi karena kekurangan vitamin D, penyakit, kecelakaan, atau karena kebiasaan sikap tubuh yang salah dalam waktu lam.
a.       Kekurangan Vitamin D
Vitamin D (kalsiferol) adalah vitamin yang diperlukan untuk klasifikasi (penulangan) pada tulang. Pada mamalia, vitamin D dapat disintesis oleh tubuh dari provitamin D dengan bantuan ultraviolet. Kekurangan vitamin D dapat terjadi jika tubuh tidak menerima sinar matahari yang cukup. Kekurangan vitamin D pada anak-anak menyebabkan rakitis, biasanya terlihat pada pertumbuhannya yang terganggu dan kaki berbentuk O atau X. pada orang dewasa, kekurangan vitamin D dan zat kapur menyebabkan penyakit yang disebut osteomalasia.
b.      Osteoporosis
osteoporosis.jpgOsteopororsis adalah suatu penyakit dimana terjadi penurunan massa tulang (pengurangan jaringan tulang) terutama terjadi pada tulang spongiosa. Pada penyakit ini proses penghancuran tulang melebihi proses pembentukan tulang. Penyakit ini terjadi terutama pada wanita kulit putih usia lanjut setelah menopause.
Berikut ini adalah gambar struktur tulang yang normal dan yang terkena osteoporosis.








c.       Kecelakaan
Gangguan pada tulang dapat berupa memar dan fraktura seperti berikut ini :
1)      Memar
Gangguan ini merupakan sobeknya selaput sendi. Bila sobeknya selaput sendi diikuti epasnya ujung tulang dari sendi disebut urai sendi.
2)      Fraktura
Fraktura atau patah tulang dibedakan sebagai berikut :
a)      Patah tulang terutup, bila tulang yang patah tidak meobek kulit
b)      Patah tulang terbuka, bila tulang yang patah merobek kulit dan tulang mencuat keluar
c)      Fisura, bila tulang hanya retak
9.jpg







Salah satu bentuk fraktura pada tulang lengan
d.      Kebiasaan Sikap Tubuh yang salah
Kebiasaan posisi tubuh yang salah yang dilakukan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kelainan tulang londosis, kifosis, dan skoliosis.  
1)      Lordosis
Lordosis adalah kelainan pada tulang leher dan panggul yang terlalu membengkok ke depan.
9583.jpg

2)      Kifosis
Kifosis adalah kelainan pada tulang punggung yang terlalu membengkok ke belakang. Kelainan ini dapat terjadi misalnya karena kebiasaan menulis yang terlalu membungkuk yang dilakukan selama bertahun-tahun.
3)      Skoliosis
Skoliosis adalah kelainan pada ruasruas tulang belakang yang membengkok ke samping. Skoliosis dapat teradi jika seseorang sering membebani salah satu sisi tulang belakang, dan kebiasaan ini dilakukan selama bertahun-tahun.
e.       Nekrosa
Nekrosa terjadi bila selaput tulang (periosteum) rusak sehingga bagian tulang tidak memperoleh makanan, lalu mati, dan mongering.
f.       Gangguan Persendian
Macam gangguan pada persendian antara lain dislokasi, ankilosis, terkilir, dan arthritis.
1)      Dislokasi
Dislokasi disebabkan bergesernya sendi dari kedudukan semula karena jaringan penggantungnya (ligamentum) sobek.
2)      Ankilosis
Ankilosis adalah suatu keadaan persendian yang tidak dapat digerakkan karena seolah-olah menyatu.
3)      Terkilir
Terkilir adalah tertariknya ligamentum ke posisi yang tidak sesuai, tetapi sendi tidak bergeser. Terkilir dapat terjadi karena gerakan tiba-tiba atau gerakan yang jarang dan sulit  dilakukan.

4)      Arthritis
Arthritis adalah peradangan pada sendi. Arthritis dapat dibedakan menjadi empat sebagai berikut :
a)      Arthritis gout
Gout terjadi karena adanya timbunan asam urat pada jari-jari tangan terutama pada sendi-sendi. Sebagai akibatnya ruas jari-jari membesar dan terasa sakit jika digerakkan.
b)      Osteoarthritis
Osteoarthritis adalah menipisnya tulang rawan sehingga mengalami degenerasi. Sebagai akibatnya terjadi gangguan jika sendi digerakkan.
c)      Artritis eksudatif
Artritis eksudatif adalah teririsnya rongga sendi oleh cairan yang disebut getah radang. Penyakit ini terjadi karena serangan kuman.
d)     Artritis eksudatif
Artritis eksudatif adalah berkurangnya minyak sensi yang menyebabkan rasa nyeri saat tulang digerakkan.
g.      Serangan kuman pada Sendi
1)      Infeksi gonorea dan sifilis dapat menyerang persendian sehingga sendi menjadi kaku.
2)      Layuh sendi adalah keadaan tidak bertenaga pada sendi yang disebabkan karena layuhnya tulang akibat infeksi sifilis ketika bayi dalam kandungan. 














DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi, dkk. 2007. Biologi. Jakarta : Erlangga













Tidak ada komentar:

Posting Komentar