SOSIOLOGI PENDIDIKAN
Diajukan Untuk
Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Sosiologi pendidikan
Dosen Pengampu : Drs. Asep Mulyana M.Si

Di susun oleh :
NAMA : Intan Ismawati
NIM : 14121620642
TARBIYAH/IPA BIOLOGI C/III
INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGRI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2013/2014
INSTRUMENT OBSERVASI MATA KULIAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN
I.
IDENTITAS
OBSERVASI
Nama : Intan Ismawati
NIM : 14121620642
Jurusan/semester : T-IPA BIOLOGI C/III
Fakultas
: Tarbiyah
II.
IDENTITAS
NARASUMBER
Nama : Dra. Rahayu Supriati
Ttl : Pekanbaru, 21 November 1968
Alamat
: Perum BKI Krangkeng blok F 34
No
Hp : 081222187775
Pekerjaan
: PNS (Guru)
Status
: Guru SMA N 1 Krangkeng
Bekerja
di : SMA N 1Krangkeng
Lulusan : UNRI (1992)
III.
IDENTITAS
SEKOLAH
Nama
sekolah : SMA N 1 Krangkeng
Alamat
sekolah : Jl. Krangkeng
Status
sekolah : Negeri
IV.
PERTANYAAN
1.
Observasi venomena pendidikan dilingkungan tempat tinggal, yang berkaitan
kurikulum 2013 dan memaparkan tentang kurtilasnantara harapan dan tantangan
serta penerapanya
1)
Identitas
sekolah yang sudah memakai kurtilas
2)
Tanggal
pelaksanaan kurtilas
3)
Harapan
dan tantangan sekolah setelah menggunakan kurtilas
4)
Perbedaan
kurtilas dengan kurikulum sebelumnya
5)
Tanggapan
masyarakat tehadap kurtilas
6)
Tahapan
penerapan kurikulum
7)
Jenjang
pendidikan yang sudah di berlakukan
Observasi akaurikulum 2013
Jawaban nomor 1
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum
disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
KTSP
adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat
satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,
kalender pendidikan, dan silabus.
Kurikulum tahun 2013 adalah rancang bangun
pembelajaran yang didesain untuk mengembangkan potensi peserta didik, bertujuan
untuk mewujudkan generasi bangsa Indonesia yang bermartabat, beradab,
berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara
yang demokratis,dan bertanggung jawab yang mulai dioperasikan pada tahun
pelajaran 2013/2014 secara bertahap.
SMA Negeri 1 Krangkeng adalah salah satu SMA favorite yang
terletak paling di kabupaten Indramayu, tepatnya jalan raya krangkeng no
1 kecamatan krangkeng. SMA ini menjadi SMA favorit di Indramayu dikarenakan
telah beberapa kali memenangkan sejumlah lomba baik tingkat kabupaten maupun
provinsi, selain itu pula sekolah ini menjadi sekolah yang berwawasan
lingkungan tingkat Provinsi Jawa Barat `pada Tahun 2005 dan SMA Krangkeng sudah
mulai menerapkan kurikulum 2013.
Kurikulum 2013
adalah sebuah terobosan baru di dunia pendidikan Indonesia saat ini. Kurikulum
ini lahir karena banyak kalangan menilai bahwa kurikulum KBK dan KTSP belum
bisa memberikan arah pendidikan seperti yang di harapkan. Kurikulum 2013 merupakan intervensi peningkatan mutu yang
strategis, sasarannya baik dari segi
siswa yang akan menjadi subyek dari kurikulum 2013, maupun guru yang menjadi
aktor utama dalam implementasinya.
Dalam kurikulum
sebelumnya pendidikan lebih dititik beratkan pada pengembangan kognitif
sedangkan afektif dan psikomotor dianggap belum memadai. Hal ini ditandai
dengan banyaknya terjadi pelanggaran dan berbagai macam ketimpangan dalam
kehidupan bangsa ini. Tawuran dan kenakalan remaja lainnya juga tidak kurang
membuat pemimpin bangsa ini repot.
Keberhasilan pelaksanaan
Kurikulum 2013 tidak hanya pada ketepatan dan comperehensiveness perumusan SKL
dan kerangka dasar, serta struktur kurikulum, tetapi dari kepemimpinan kepala
sekolah pada tingkat satuan pendidikan dan kepemimpinan guru pada tingkat
kelas.
Pada sekolah SMA N 1 Krangkeng, Kepemimpinan
kepala sekolah mempunyai peran penting dalam memfasilitasi guru dalam
melaksanakan proses belajar mengajar di kelas. Sedangkan kepemimpinan guru di
tingkat kelas jelas menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dengan
bekerhasilan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013.
Guru
merupakan aktor terdepan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 yang berhadapan
dengan peserta didik. Peran penting guru antara lain meliputi:
1.
kemampuan menjabarkan
topik-topik bahasan pada mata pelajaran menjadi informasi yang menarik dan
mudah dipahami oleh peserta didik.
2.
kemampuan untuk
mengidentifikasi tingkat dan area kesulitan peserta didik dan kemampuan untuk
membantunya keluar dari kesulitan tersebut.
3.
kemampuan melakukan
evaluasi kemajuan belajar siswa.
Berdasarkan hasil evaluasi guru dapat
menentukan strategi untuk menentukan metode pembelajaran yang lebih tepat dan
kecepatan dalam memberikan informasi berupa pengetahuan kepada peserta didik.
Kurikulum 2013 ini sudah di laksanakan di sekolah SMA N 1
Krangkeng baru-baru ini dan diterapkan hanya pada siswa kelas X (sepuluh) saja.
Kurikulum 2013 dilaksanakan bertujuan untuk menyempurnakan atau mengembangkan
kurikulum KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan) yang mengutamakan
peningkatan bidang pendidikan berkarakter (aspek sikap). Metode atau pendekatan
pembelajaranya dngan menggunakan pendekatan saintifik yang menggunakan lima
langkah atau 5 M dalam melaksanakanya, yaitu:
1.
menanya
2.
menalar
3.
mencoba
4.
menganalisis
5.
mempresentasikan
Dalam proses pembelajaran siswa diutamakan
untuk bekerja kelompok dan siswa mampu untuk bersosialisasi bersama teman-teman
sebayanya. Penilaian dalam preses pembelajaran tersebut dinamakan Autentik
(penilaian projek, lisan, tulisan, portofolio, dan unjuk kerja). Alasannya dalam kurikulum 2013 ini lebih
menekankan pada pendidikan karakter, dimana spiritual, sikap, pengetahuan dan
keterampilan lebih dikedepankan dan bukan hanya semata-mata dilihat pada nilai
yang diraih siswa, namun lebih kepada pembentukan siswa secara utuh baik itu
nilai spiritualnya, sikap, pengetahuan dan keterampilannya.
Dalam pelaksaan
proses belajar mengajar, materi yang di ajarkan harus dikaitkan dengan
kehidupan nyata sehingga pemberlajaran dianggap bermakna dan bermanfaat. Dalam
materi diklat kali ini yang disampaikan tentang kurikulum 2013 ada 5 materi
yaitu rasionalisasi kurikulum, elemen perubahan, konsep pendekatan saentific,
penilaian autentik dan penilaian autentik dalam pembelajaran matematika.
Setelah membaca presentasi sekilas sudah ada bayangan di benak kita walau masih
banyak harus mengulang membaca untuk dapat memahami. Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian
dari melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah
dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, di mana kompetensi lulusan
merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Paparan ini
merupakan bagian dari uji publik Kurikulum 2013, yang diharapkan dapat
menjaring pendapat dan masukan dari masyarakat.
Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan
tematik-integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap
di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk
mengantisipasi perkembangan masa depan.
Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu
lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan
(mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah
menerima materi pembelajaran.
Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan
kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni,
dan budaya.
Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap,
ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif,
inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam
menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan
yang lebih baik.
Tantangan
pelaksanaan kurikulum 2013 adalah minimnya waktu sosialisasi dan pelatihan
implementasi yang diberikan kepada guru pelaksana kurikulum 2013 tersebut.
Masih banyaknya guru yang belum mampu menggunakan TIK dalam pembelajaran
sehingga harapan perubahan yang digaungkan kurikulum ini belum begitu jelas
dalam pelaksanaanya.
Saran untuk
semua pemangku kepentingan semoga pelaksanaan kurikulum ini benar dengan niat
untuk merubah protret pendidikan di Negara ini. Jangan menjadikan pendidikan
sebagai senjata politik suatu kelompok atau golongan. Bekalilah guru yang
melaksanakan kurikulum ini dengan pengetahuan tentang implementasi kurikulum
ini dengan bekal yang cukup bukan hanya untuk membuat laporan pelaksanaan
kegiatan untuk memenuhi tagihan dari para wakil rakyat yang telah menyetujui
pelaksanaan kurikulum ini.
Ada beberapa perbedaan yang mencolok
dalam penerapan Kurikulum 2013 jika dibandingkan dengan kurikulum yang pernah
ada sebelumnya. Namun esensinya perbedaan tersebut semata-mata guna
menyempurnakan kekurangan pada kurikulum yang pernah ada sebelumnya, sehingga
kedepannya diharapkan mutu pendidikan di Indonesia lebih bermutu serta mampu
menjawab tantangan zaman yan terus maju. Sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional yang terdapat pada UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 3, yakni “tujuan
pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.”
Adapun perbedaan kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya secara
garis besar
diantaranya di uraikan sebaga berikut :
a. Pada kurikulum 2013 Standar Kompetensi Lulusan
diturunkan dari kebutuhan, sedangkan pada kurikulum sebelumnya, Standar Kompetensi
Lulusan diturunkan dari Standar Isi.
b. Pada kurikulum 2013 Standar Isi diturunkan dari
Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran, sedangkan pada kurikulum sebelumnya, Standar Isi
dirumuskan berdasarkan tujuan mata pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata
Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran
c. Pada kurikulum 2013 Semua mata pelajaran harus
berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan, sedangkan pada kurikulum sebelumnya, pemisahan antara mata
pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan.
d. Pada kurikulum 2013 mata pelajaran
diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai, sedangkan pada kurikulum sebelumnya kompetensi diturunkan
dari mata pelajaran.
e. Pada kurikulum 2013 semua mata pelajaran
diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas), sedangkan pada kurikulum sebelumnya, mata pelajaran lepas
satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah.
f. Pada proses belajar mengajar pada Kurikulum 2013 menggunakan
tematik integratif untuk semua kelas yakni kelas 1 – 6, berbeda dengan
kurikulum sebelumnya yakni pembelajaran tematik yang hanya dilaksanakan pada
kelas 1 -3
g. Dalam Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi
kewenangan pemerintah, kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara khusus
dikembangkan di satuan pendidikan yang bersangkutan.
h. Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dari pada jumlah mata
pelajaran. dimana jumlah mata pelajaran lebih sedikit dibanding kurikulum KTSP.
i. Standart penilaian menggunakan penilaian otentik yaitu mengukur
semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan
hasil.
j. Dalam kurikulum
2013 yang digunakan Kompetensi Inti (KI).
k. Berbasis
tematik, sehingga dalam pembelajaran yang digunakan adalah tema-tema yang
menjadi acuan atau bahan ajar.
l. Jumlah mata
pelajaran menjadi berkurang yakni pelajaran umum menjadi 6 mata pelajaran yang
awalnya 10 mata pelajaran.
Dalam
pelaksanaan Kurikulum 2013 akan dilaksanakan secara terbatas dan berjenjang.
Untuk SD akan dilaksanakan pada kelas I dan IV, sedangkan pada SMP dilaksanakan
VII, dan di SMA dilaksanakan di kelas IX. Jika pada tahun ajaran 2013/14
Kurikulum 2013 dilaksanakan pada kelas-kelas tersebut, maka pada tahun ajaran
2014/15 secara berjenjang dilaksanakan pada kelas-kela berikutnya. Misalnya di
SD dapat dilaksanakan pada kelas II dan V, sedangkan di SMP dapat dilaksanakan
pada kelas VII dan di SMA/SMK dilaksanakan pada kelas X.
Pengembangan
Kurikulum 2013 dilakukan dalam empat tahap.
·
Pertama, penyusunan kurikulum di lingkungan
internal Kemdikbud dengan melibatkan sejumlah pakar dari berbagai disiplin ilmu
dan praktisi pendidikan.
·
Kedua, pemaparan desain Kurikulum 2013 di depan
Wakil Presiden selaku Ketua Komite Pendidikan yang telah dilaksanakan pada 13
November 2012 serta di depan Komisi X DPR RI pada 22 November 2012.
·
Ketiga, pelaksanaan uji publik guna mendapatkan
tanggapan dari berbagai elemen masyarakat. Salah satu cara yang ditempuh selain
melalui saluran daring (on-line) pada laman http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id , juga melalui media massa cetak.
·
keempat, dilakukan penyempurnaan untuk
selanjutnya ditetapkan menjadi Kurikulum 2013.
Soal
2. Bagaimana kaitanya antara pendidikan dan masyarakat Pendidikan
yang ideal
Jawaban
nomor 2
Masyarakat dan pendidikan merupakan dua komponen yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lainnya, masyarakat membutuhkan pendidikan begitu pula
sebaliknya, tanpa masyarakat pendidikan tidak akan berjalan dengan baik karena
di dalam pendidikan terdapat unsur masyarakat seperti guru, peserta didik dan
lain-nya, begitu pula sebaliknya tanpa ada pendidikan masyarakat akan menjadi
bodoh dan tidak mempunyai ilmu pengetahuan.
Selain itu masyarakat juga dipandang sebagai “laboratorium dimana anak
belajar, menyelidiki dan turut serta dalam usaha-usaha masyarakat yang
mengandung unsur masyarakat”. Dan masyarakat berfungsi sebagai “penerus budaya
dari generasi selanjutnya secara dinamis sesuai situasi dan kondisi serta
kebutuhan masyarakat melalui pendidikan dan interaksi sosial”. Yang sehingga
sangat mustahil bila kedua unsur ini yakni pendidikan dan masyarakat dipisah
dan tidak berkaitan dan apabila kedua hal tersebut tidak menyatu maka akan
menghasilkan hasil didikan yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan lingkungan.
Dan pendidikan juga harus memenuhi kebutuhan dari pada masyarakat itu
sendiri sehingga kelak terbentuklah masyarakat yang madani yang dimana kemudian
dalam undang-undang negara Indonesia juga telah dirumuskan tentang pendidikan
yang mengikuti atas kebutuhan masyarakat sekitar, yang termaktub dalam
undang-undang no. 20 tahun 2003.
Demikian juga bila dibawa kepada lingkup yang lebih luas yaitu lingkup
masyarakat, dimana masyarakat harus memiliki solidaritas yang tinggi terhadap
sesama sehingga proses pendidikan berjalan dengan baik dan lancar. Dimana
“semua anggota masyarakat memikul tanggung jawab membina, memakmurkan,
memperbaiki, dan memerintahkan yang ma’ruf melarang yang mungkar”.
pendidikan
adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di
sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik
agar dapat mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap
untuk masa yang akan datang. Sedangkan istilah masyarakat digunakan untuk
mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Jadi,
Pendidikan masyarakat merupakan suatu proses dimana upaya pendidikan yang
diprakarsai pemerintah diwujudkan secara terpadu dengan upaya penduduk setempat
untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih bermanfaat
dan memberdayakan masyarakat. Sejatinya pengembangan pendidikan masyarakat
merupakan upaya peningkatan kemampuan personal orang dewasa sebagai anggota
masyarakat yang pada gilirannya akan meningkatkan kapasitas masyarakat sebagai
investasi masyarakat pembelajaran dalam proses pendidikan sepanjang hayat.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat berupaya meningkatkan keaksaraan
penduduk dewasa melalui berbagai program yang terintegrasi dengan program
keaksaraan usaha mandiri, pengembangan budaya baca masyarakat, pengarusutamaan
gender bidang pendidikan dan pemberdayaan perempuan, pendidikan keorangtuaan,
dan penataan kelembagaan penyelenggara pendidikan masyarakat. Seiring dengan
kecenderungan perkembangan dan tuntutan masyarakat yang makin kompleks,
kebutuhan masyarakat terhadap layanan pendidikan nonformal makin berkembang.
Pendidikanyang
ideal adalah proses
pembelajaran, proses dimana kita akan mendapatkan ilmu dan pengetahuan tentang
sesuatu hal baru yang sebelumnya tidak kita ketahui, Proses dimana kita
dilatih dan dibimbing untuk menjadi pribadi yang lebih berilmu dan berakal
sehat juga rasional. Dengan mendapat pendidikan yang layak bagi seusianya,
diharapkan anak akan dapat menjadi pribadi yang berperilaku yang baik, cepat
tanggap, mudah bergaul dan tentunya bertambah pengetahuannya, baik yang umum
maupun yang khusus seperti berhitung dan berbahasa
Pendidikan adalah kebutuhan yang harus
didapatkan oleh setiap orang dalam menerima, mendapatkan, dan mengembangkan
wawasan atau informasi. Ada 3 pendidikan juga harus didapatkan yakni di rumah,
di sekolah, dan dalam masyarakat.
1)
Pendidikan di rumah
Pendidikan di rumah tentunya pendidikan yang
diberikan oleh orang tuanya. Misalnya orang tua mengajarkan untuk selalu
menyantuni anak yatim dan fakir miskin agar memiliki sikap tenggang rasa,
mengajarkan untuk selalu bermusyawarah dalam keluarga agar anak tumbuh jiwa
demokratis, membiasakan untuk memberikan pendidikan dalam hal menabung agar
menjadi pribadi yang pandai mengelola keuangan, dan lainnya.
2)
Pendidikan di sekolah
Sekolah biasanya akan memberikan pendidikan
yang bersikap umum. Misalnya pendidikan akademik seperti matematika, fisika,
kimia, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, atau lainnya dan juga mengajarkan
pendidikan non akademik seperti mengembangkan bakat anak melalui kegiatan
ekstrakulikuler.
3)
Pendidikan dalam masyarakat
Pendidikan dalam masyarakat akan mengajarkan
bagaimana cara bersosialisai dengan orang banyak, bagaimana berorganisasi, dan
bagaimana ia memanfaatkan pendidikan yang dimiliki dari sekolah dan dari rumah
dalam kehidupan bermasyarakat.
1 Pengertian
Teori pendidkan sosiologi
Penerapan
2 pendidikan yang ideal
Hubungan pendidikan dan masyarakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar