MAKALAH
KELAS LILIOPSIDA BAGIAN SUBCLASSIS LILIIDAE
Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Tugas individu
Mata
Kuliah Taksonomi Phanerogamae
Dosen
pengampu : Asep Mulyani, M. Pd.
\
Disusun oleh :
Nama : Intan ismawati
Kelompok
: 8 (Delapan)
Kelas : Biologi C /
Semester IV
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Kelas
Liliopsida sebagian besar berupa tumbuhan herba dan hanya sedikit yang
berkayu,tidak mempunyai kambium sehingga tidak ada pertumbuhan sekunder. Ikatan
pembuluh terbukadan tersebar. Sistem perakarannya adalah perakaran adventitif
(serabut). Daun pada umumnyadengan pertulangan daun parallel (sejajar), kecuali
pada Araceae sebagian tumbuhan denganpertulangan daun menjala. Helaian daun
seringkali berukuran kecil dengan tangkai yang pendekdan ada pelepah. Bagian-bagian
bunga pada umumnya kelipatan 3, jarang kelipatan 2 ataukelipatan 4. Embrio biji
mempunyai satu kotiledon. Polen biasanya uniaperture (punya satu lubang)dan
plastidanya tipe P (berisi protein).
Kelas
Liliopsida terdiri dari 5 subkelas, 19 ordo, 65 famili dan kurang lebih 50.000
species.Secara evolusioner, tidak ada satu subkelas yang merupakan dasar dari
kelas lainnya. WalaupunAlismatidae mempunyai ciri-ciri bunga yang primitif,
namun Alismatidae bukanlah moyang darisubkelas yang lainnya. Para ahli umumnya
sependapat bahwa Monocotyledonae (Liliopsida)berkembang dari Dicotyledonae
(Magnoliopsida). Oleh karena itu Monocotyledonae muncul lebihbelakangan
dibandingkan Dicotyledonae. Ada beberapa ciri Monocotyledonae yang
menguatkanbahwa Monocotyledanae lebih maju dari Dicotyledonae yaitu : jumlah
kotiledon hanya satu,pertulangan daun sejajar, tidak ada kambium dan sistem
perakaran adventitif. Ciri-ciri morfologitersebut menunjukkan ciri reduksi dan
fusi. Kelas Liliopsida terdiri dari lima subkelas yaitu: Alismatidae,
Arecidae, Commelinidae,Zingiberidae dan Liliidae.
Sub
classis Liliidae terdiri dari 15 keluarga dan hampir 8.000 spesies, distribusi
kosmopolitan. Lebih dari 4/5ths spesies milik dua keluarga, Orchidaceae dan
Liliaceae. Hampir setengah dari spesies yang termasuk ke dalam Liliaceae,
keluarga heterogen yang sering dipisahkan menjadi puluhan keluarga yang lebih
kecil dan mungkin tidak berhubungan. Liliidae Para khas, meskipun tidak selalu,
memiliki mencolok 3-merous bunga, dengan tepal petaloid semua, dan mereka telah
secara luas dimanfaatkan dengan penyerbukan serangga yang berkembang dengan
baik nectaries. Beberapa Liliidae adalah Famili serupa, beberapa memiliki
net-berurat daun, dan beberapa memiliki elemen kapal di seluruh tunas serta
akar.
Studi terbaru
filogenetik molekuler menunjukkan bahwa Liliidae setidaknya memiliki 3 garis
keturunan yang berbeda: Liliales, termasuk Liliaceae sensu stricto,
Smilacaceae, dan sejumlah memisahkan keluarga Liliaceae sensu Lato;
Asparagales, termasuk banyak dari Liliaceae epigynous memisahkan keluarga,
Iridaceae, dan Orchidaceae , dan Dioscoreales, termasuk Dioscoreaceae dan
Burmanniaceae. Para Liliidae adalah adik cenderung subclass Commelinidae
morfologis paling diturunkan (termasuk Zingiberidae).
Sub class
Liliidae memiliki jumlah yang banyak di bumi ini. Bahkan disekeliling kita
banyak sekali spesies dari Liliidae. Namun, banyak diantara kita yang tidak
menyadari keberadaan spesies dari
Liliidae. Hal ini dikarenakan kekurangpahaman kita mengenai setiap karakteristik
dari setiap famili.
Oleh
karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai berbagai famili dalam sub
classis Liliidae beserta karakteristik dan fitografinya. Selain itu, kami juga
membahas tentang berbagai peranan dari setiap contoh famili Liliidae.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah dijabarkan di atas, rumusan masalah yang kami
batasi adalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana
karakteristik dari setiap famili pada sub classis Liliidae ?
2.
Apa
saja spesies pada setiap famili Liliidae ?
3.
Bagaimana
fitografi dari setiap contoh spesiesnya?
4.
Bagaimana
peranan dari spesies Liliidae ?
C.
Tujuan
Penulisan Makalah
Adapun tujuan
dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Mengetahui
karakteristik dari setiap
famili pada sub classis Liliidae.
2. Mengetahui contoh spesies dari sub classis
Liliiidae.
3.
Mengetahui
fitrografi dari spesies-spesiesnya
4.
Mngetahui
peranan dari setiap spesies Liliidae.
BAB II
SUB CLASSIS LILIIDAE
A. Ordo
Liliales
Sebagian
besar Ordo Liliales berupa terna perennial, mempunyai rimpang, umbi sisik atau
umbi lapis, kadang-kadang juga berupa semak atau perdu, bahkan berupa pohon,
ada pula yang merupakan tumbuhan memanjat. Daun tersebar pada batang atau
merupakan roset akar. Bunga banci, atau karena adanya reduksi salah satu alat
kelaminnya menjadi berkelamin tunggal, aktinomorf atau zigomorf, biasanya
tersusun dalam rangkaian yang bersifat rasemosa. Hiasan bunga berupa tenda
bunga berbilangan 3 yang tersusun dalam 2 lingkaran, menyerupai mahkota, kadang-kadang
seperti kelopak, tetapi jarang dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkota.
Benang sari bisanya 6, dalam 2 lingkaran, lingkaran yang dalam sering kali
tidak ada. Bakal buah menumpang atau tenggelam.Kebanyakan beruang 3 dengan
bakal biji yang anatrop. Buahnya buah kendaga atau buah buni. Biji dengan
endosperm berdaging atau seperti tanduk. Warga bangsa Liliales mempunyai
daerah distribusi yang sangat luas, meliputi semua daerah beriklim sedang dan
beriklim tropika, sebagian kecil di daerah-daerah iklim panas (Gembong
Tjitrosoeomo. 2007).
1.
Famili Liliaceae
Karakteristik dari famili
Liliiaceae adalah sebagai berikut : Habitus terna atau herba dengan rimpang
atau umbi lapis, sebagian kecil memiliki habitus semak atau perdu yang berupa
tumbuhan memanjat. Macam
daun tunggal dengan filotaksis roset akar. Sebagian kecil
cabang-cabang tereduksi berubah menjadi kladodium. Bunga kecil sampai
sangat besar dan warnanya menarik.
Contoh spesies dari famili
Liliaceae
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Classis : Liliidae
Ordo :
Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Lilium
Spesies : Lilium brownie
Habitus dari Lilium brownii adalah herba dengan tinggi 50-100
cm. Batang tegak masif, bulat, pada permukaan terdapat bekas daun duduk, dan
berwarna hijau. Daun tunggal, letaknya berseling, berbentuk lanset, ujung
runcing, pangkal runcing, tepi rata, panjang 10-15 cm dan lebar 2-3 cm,
pertulangan sejajar, licin, dan berwarna hijau. Bunga majemuk, berwarna putih,
berbentuk payung, terdiri dari 3 bunga, terdapat daun penumpu pada setiap
tangkai bunga, benangsari berjumlah 6, kepala putik berwarna putih dan terbelah
3, dasar mahkota berlekatan dengan ujung lepas dan terdiri dari 6 helai. Buah
kotak, beruang 3, dan terdapat banyak biji. Biji sepanjang 1-2 cm, ketika masih
muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna hitam. Akar serabut, membentuk
umbi, dan berwarna putih kekuningan. Bunga lili merupakan tumbuhan liar yang
dapat ditemukan di daerah yang bermusim kemarau sedang/kuat, di tanah yang
secara berkala sangat kering, dan tersebar sampai ke daerah dengan ketinggian
tempat
300
m dpl. Jenis ini pada umumnya tumbuh secara mengelompok. Reproduksinya dengan
menggunakan tunas melalui pemisahan tunasnya. Penyebaran Lilium
brownie adalah di pulau Jawa. Berikut ini adalah manfaat dari bunga lily :
a.
Membantu menyembuhkan
dan menghilangkan bekas luka di kulit, misalnya luka bakar, luka akibat jatuh.
Dan kelebihannya, Lily dapat menyembuhkan luka tanpa bekas. Kulit Anda akan
kembali mulus seperti semula.
b.
Saponin pada umumnya
terdapat pada umbi-umbian dan biji-bijian. Saponin berfungsi untuk menghambat
pertumbuhan kanker dan membantu mengatur kadar kolesterol. Saponin ini juga
terkandung di dalam Lily, itulah sebabnya beberapa produk kosmetik ada yang
memanfaatkan bunga Lily untuk mencegah berkembangnya sel kanker di kulit
(apalagi jika kulit terlalu sering terkena sorotan sinar matahari secara
langsung).
c.
Ekstrak bunga Lily dapat
membantu menjaga kelembaban kulit, memberikan perawatan spesial bagi kulit
kering, kulit iritasi dan kulit sensitif.
d.
Polisakarida yang juga
terkandung di dalam bunga ini termasuk dalam kelompok hidrokoloid, fungsinya
membantu meningkatkan viskositas dan kestabilan kelembaban air yang ada di
kulit. Di dalam kulit, polisakarida ini menahan kadar air yang ada agar tetap
berada dalam jumlah yang seimbang.
Klasifikasi :
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Liliopsida
Sub Classis : Liliidae
Ordo :
Liliales
Famili :
Liliaceae
Genus :
Allium
Spesies :
Allium cepa
Habitus Alium cepa
merupakan tanaman herba. Berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan
bercabang terpencar, pada kedalaman antara 15 – 30 cm di dalam tanah. Memiliki
batang sejati atau disebut “diskus” yang berbentuk seperti cakram, tipis dan
pendek sebagai tempat melekatnya akar dan mata tunas (titik tumbuh), diatas
diskus terdapat batang semu yang tersusun dari pelepah-pelepah daun dan batang
semu yang berada di dalam tanah berubah bentuk dan fungsi menjadi umbi lapis. Berbentuk
silindris kecil memanjang antara 50 – 70 cm, berlubang dan bagian ujungnya runcing,
bewarna hijau muda sampai tua, dan letak daun melekat pada tangkai yang
ukurannya relatif pendek.
Tangkai bunga keluar dari
ujung tanaman (titik tumbuh) yang panjangnya antara 30 – 90 cm, dan di ujungnya
terdapat 50 – 200 kuntum bunga yang tersusun melingkar (bulat) seolah berbentuk
payung. Tiap kuntum bunga terdiri atas 5 – 6 helai daun bunga yang berwarna
putih, 6 benang sari berwarna hijau atau kekuning-kuningan, 1 putik dan bakal
buah berbentuk hampir segitiga. Bunga bawang merupakan bunga sempurna
(hermaprodit) dan dapat menyerbuk sendiri atau silang. Buah berbentuk bulat
dengan ujungnya tumpul membungkus biji berjumlah 2 –3 butir, bentuk biji agak
pipih saat muda berwarna bening atau putih setalah tua berwarna hitam. Biji
bawang merah dapat digunkan sebagai bahan perbanyakan tanaman secara generative.
Bawang merah dihasilkan di 24 dari 30 provinsi di indonesia. Provinsi penghasil
utama bawang merah diantaranya adalah Sumatera Utara, Sumatara Barat, Jawa
Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, bali, NTB, dan Sulawesi selatan.
Berikut ini adalah manfaat dari Allium cepa :
a.
Mampu mencegah terjadinya penggumpalan darah.
b.
Memberikan peluang kesembuhan pada penderita asma.
c.
Menurunkan tekanan darah dan kadar lemak di dalam darah.
d.
Mencegah naiknya gula darah pada penderita diabetes melitus.
Adapun kandungan dari Allium cepa yang
bermanfaat bagi tubuh yaitu Fosfor, Pektin, Niacin, Volati Oil, Enzym Allinase, Sterols, Sulfur, Kalsium, Vitamin B1, Saponis, Vitamin C,Karbohidrat, Flavanoid, Serat, Asam Fenol
2.
Famili Iridaceae
Karakteristik dari famili Iridaceae
adalah sebagai berikut : Habitus
terna atau herba perenial dengan akar yang tumbuh dari rimpang, umbi sisik atau
umbi lapis. Bentuk daunnya pipih memanjang dengan filotaksis roset akar. Simetri bunganya aktinomorf
atau zigomorf. Karangan
bunganya adalah rasemosa. Perianthiumnya
terdiri atas tenda bunga yang menyerupai mahkota.
Contoh spesies dari famili
Iridaceae
Klasifikasi
:
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Classis : Liliidae
Ordo :Liliales
Famili :
Iridaeceae
Spesies :Crocus sativus
Crocus sativus menghasilkan zat warna kuning
(safron) dari kepala putiknya. Bagi penggemar safron, safron memiliki aroma
bagaikan madu dengan sedikit nuansa harum jerami. Masakan Arab, India, Asia Tengah, Iran, Eropa, Maroko, dan masakan orang Cornish sering menggunakan safron sebagai
pewarna makanan sekaligus penambah aroma. Safron juga sering digunakan pada
kue-kue, permen, dan minuman keras. Bunga safflower (Carthamus tinctorius) yang
dijual dengan nama "safron Portugis" (assafroa) dan kunyit sering digunakan sebagai pengganti
safron yang berharga mahal. Ilmu kedokteran modern berhasil mengungkap berbagai
khasiat safron, seperti antikarsinogenik (pencegah kanker), anti-mutagenik (pencegah mutasi),
immunomodulasi (memperbaiki sistem imun), dan antioksidan.
3.
Famili Aloaceae
Karakteristik
dari famili Aloaceae adalah sebagai berikut :
Habitus
terna atau herba perenial dengan rimpang yang merayap atau berbentuk umbi. Daunnya besar, tunggal
atau bergerigi dengan filotaksis roset akar. Bunga biseksual dengan
simetri bunga aktinomorf. Macam
bunganya majemuk dengan bentuk payung yang terdapat pada bagian terminal. Perianthiumnya berupa
corolla yang terdiri dari 6 petal. Stamennya berjumlah 6
Contoh spesies dari famili Aloaceae
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub
Classis : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili :
Aloaceae
Genus :
Aloe
Spesies :
Aloe vera
Habitus dari Aloe
vera adalah semak. Aloe Vera berbatang pendek. Batangnya
tak terlihat di karenakan tertutup oleh daun-daun yang rapat dan beberapa
terbenam dlm tanah. Melewati batang ini dapat nampak tunas-tunas yang setelah
itu jadikan anakan. Aloe Vera yang bertangkai panjang juga nampak dari batang
melewati celah-celah atau ketiak daun. Batang Aloe Vera juga bisa disetek utk
perbanyakan tanaman. Peremajaan tanaman ini dikerjakan memangkas habis daun dan
batangnya, lantas dari sisa tunggul batang ini dapat nampak tunas-tunas baru
atau anakan.
Daun
tanaman Aloe Vera
berupa pita dengan helaian yang
memanjang. Daunnya berdaging tidak tipis, tak bertulang, berwarna hijau
keabu-abuan, bersifaat sukulen ( banyak memiliki kandungan air ) dan banyak
memiliki kandungan getah atau lendir ( gel ) sbg bahan baku obat. Tanaman lidah
buaya tahan pada kekeringan di karenakan didalam daun banyak tersimpan cadangan
air yang bisa digunakan pada saat kekurangan air. Wujud daunnya mirip pedang
dengan ujungnya meruncing, permukaan daunnya dilapisi oleh lilin, dengan duri
lemas dipinggirnya. Panjang daun bisa meraih 50 – 75 cm, dengan berat 0, 5 kg –
1 kg, daun melingkar rapat di sekitar batang bersaf-saf.
Bunga Aloe Vera berwarna kuning atau kemerahan
berbentuk pipa yang mengumpul, keluar dari ketiak daun. Bunga memiliki ukuran
kecil, tersusun dalam rencanaian berupa tandan, dan panjangnya dapat meraih 1
mtr.. Bunga umumnya nampak apabila ditanam di pegunungan. Akar tanaman Aloe
Vera berbentuk akar serabut yang pendek dan ada di permukaan tanah. Panjang
akar berkisar pada 50 – 100 cm. Untuk pertumbuhannya tanaman menginginkan tanah
yang subur dan gembur dibagian atasnya.
Berikut
ini adalah manfaat dari Aloe vera :
a.
Mengobati luka usus
b.
Menyembuhkan
penyakit langganan
c.
Membantu
metabolisme tubuh dan regenerasi sel
d.
Penyubur rambut
e.
Penurun kadar gula
darah
Lidah Buaya terbukti menyimpan zat-zat penting seperti vitamin A, B1, B2,
B3, B21, C, E, kolin, inositol, dan asam
folat. Kandungan mineralnya adalah kalsium, magnesium, potasium, sodium,
besi, zinc, dan kromium. Kandungan enzim-enzimnya, antara lain amylase,
catalase, cellulose, carboxypeptidase, carboxyhelolase, dan brandykinase yang
semuanya amat penting bagi metabolisme tubuh. Lidah buaya pun ternyata memiliki
kandungan beragam asam amino, yakni arginine, asparagin, asparatic acid,
analine, serine, valine, glutamat, threonine, glycine, lycine, yrozine,
proline, histidine, leucine, dan isoliucine.
4.
Famili Velloziaceae
Karakteristik
dari famili Velloziaceae adalah sebagai berikut : Habitus terna atau
herba perenial yang berkayu dengan batang yang tebal. Daunnya berbentuk
lanset dengan ujung runcing dan filotaksis yang tersusun sebagai roset akar. Bunganya terpisah-pisah
pada tangkai yang panjang dan berwarna menarik. Bunganya biseksual
dengan simetri bunga aktinomorf. Perianthiumnya
terdiri atas 6 corolla yang berlekatan.
5.
Famili Taccaceae
Mempunyai sebagai berikut mempunyai habitus terna atau herba
perenial yang berkayu dengan rimpang yang berbentuk umbi, Mempunyai daun berukuran
besar dengan macam daun yang tunggal dan bergerigi dengan filotaksis yang
tersusun sebagai roset akar, memiliki bunga yang biseksual dengan
simetri bunga aktinomorf, macam
bunganya majemuk berbentuk payung yang terletak pada bagian terminal. Perianthiumnya berupa
corolla yang terdiri atas 6 petal. Stamen berjumlah 6 dengan tangkai sari
melebar dan pendek serta antera yang beruang dua. Tangkai putik berjumlah
3 dengan ukuran yang pendek dan kepala putik yang berjumlah 3. Memiliki banyak biji
dengan endosperm dan lembaga yang kecil.
Contoh
spesies dari famili Taccacea :
Klasifikasi
:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Taccaceae
Genus : Tacca
Spesies : Tacca palmata
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Taccaceae
Genus : Tacca
Spesies : Tacca palmata
Tacca palmate merupakan tanaman herba
dengan akar rimpang kecil, berumbi batang. Batangnya berpelepah dan daunnya
tunggal berbagi (partitus) 5. Warna buah merah orange. Tidak memiliki getah dan
alat pembelit. Tinggi 0,5 m, dan buah buni berwarna cerah, terletak terminalis.
Manfaat iles-iles terutama di bidang industri
dan kesehatan, karena kandungan glukomannan
pada tepung umbinya. Iles-iles merupakan jenis tanaman umbi
yang mempunyai potensi dan prospek untuk dikembangkan di Indonesia.Selain
mudah didapatkan, tanaman ini juga mampu menghasilkan karbohidrat
dan tingkatan panen tinggi. Umbinya besar, dapat mencapai 5 kg, cita rasanya
netral sehingga mudah dipadupadankan dengan beragam bahan sebagai bahan baku kuetradisional
dan modern.
Tepung iles-iles dapat digunakan sebagai bahan lem,
agar-agar, mi,
tahu,
kosmetik
dan roti.
Tepung suweg dapat dipakai sebagai pangan fungsional yang bermanfaat untuk
menekan peningkatkan kadar glukosa
darah sekaligus mengurangi kadar kolesterol
serum darah
yaitu makanan yang memiliki indeks glikemik rendah dan memiliki sifat fungsional
hipoglikemik
dan hipokolesterolemik.
Suweg sebagai serat pangan dalam jumlah tinggi akan memberi pertahanan pada manusia
terhadap timbulnya berbagai penyakit
seperti kankerusus besar,
divertikular, kardiovaskular, kegemukan, kolesterol
tinggi dalam darah dan kencing manis.
Di Filipina
umbi suweg sering ditepungkan mengganti kedudukan terigu dan biasanya
dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan roti. Di Jepang,
umbi-umbian sekerabat suweg telah banyak dimanfaatkan untuk bahan pangan,
misalnya bahan pembuatan mie instan.
6.
Famili Dioscoreaceae
Karakteristik
dari famili Dioscoreaceae adalah sebagai berikut : Habitus terna atau
herba memanjat dengan rimpang / umbi di dalam tanah yang kaya akan zat tepung. Macam daun tunggal
dengan bentuk kordatus. Pertulangan
daun menjari atau melengkung dengan filotaksis tersebar. Sebagian kecil
memiliki filotaksis berhadapan. Bunga
uniseksual dengan bentuk kecil dan simetri bunga yang tersusun aktinomorf. Contoh spesies dari
famili Dioscoreaceae
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Dioscoreaceae
Genus : Dioscorea
Spesies : Dioscorea aculeata
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Dioscoreaceae
Genus : Dioscorea
Spesies : Dioscorea aculeata
Tanaman Dioscorea aculeate
atau gembili memiliki sistem perakaran serabut dengan bentuk akar seperti
benang. Sifat dari akar tersebut adalah menyebar keseluruh bidang tanah dan
fungsinya untuk menyerap air. Batang tanaman gembili berperawakan
batang basah berwarna hijau dan apabila diamati irisan melintangnya yang
diperoleh daripemotongan batang maka didapatkan bentuk bulat. Dilihat dari
permukaan batangnya, tanaman gembili memiliki permukaan berambut dan berduri
yang menyebar diseluruh permukaan batang. Batang pada tanaman gembili ini arah
tumbuhnya membelit pada suatu benda, umumnya benda atau pohon berdiri tegak
yang ada didekatnya. Arah tumbuh cabang pada tanaman gembili adalah condong ke
atas dengan membentuk sudut kurang lebih 45° dan cara percabangannya adalah
simpodial.
Letak bagian daun yang terlebar terdapat dibawah
tengah-tengah dari helai daun. Bangun daun yang dibentuk dari tanaman gembili
adalah bangun jantung dengan ukuran panjang lebih pendek dari lebar daun. Ujung
daun berbentuk tumpul, sedangkan pangkal daun berbentuk berlekuk. Susunan
tulang daun dari tanaman gembili bertipe menjari dengan urat daun mencapai
tepi. Tepi daun rata dengan permukaan bagian atas berbulu dan bagian bawah
berkerut. Warna daun hijau rata disetiap tempat. Daging daun tipis
seperti kertas. Didalam satu buku terdapat satu daun.
Gembili merupakan potensi sumber hidrat arang, protein,
rendah lemak, kalsium, fosfor, potasium, zat besi, serat makanan, vitamin B6
dan C. Selain itu gembili mempunyai kadar sodium dan indeks glisemik yang
rendah. Gembili dapat di pakai sebagai makanan tambahan atau makanan pengganti,
selain itu juga dapat menunjang usaha untuk penganekaragaman bahan
makanan, sehingga tidak bergantung pada beras. Di afrika barat umbinya di pakai
sebagai bahan industri pati dan alkohol.
Umbi gembili setelah dimasak atau dipanggang rasanya manis
dan lezat, dimakan sebagai makanan tambahan. Umbinya dapat juga diekstrak
menjadi tepung; seratnya halus dan mudah dicerna sehingga digunakan dalam menu
penderita penyakit pencernaan. Parutan kasar umbinya digunakan sebagai tapel
untuk obat pembengkakan, khususnya di kerongkongan.
Gembili mempunyai prospek untuk produk tepung umbi maupun
tepung pati sedangkan ubi kelapa untuk tepung umbi.Daun gembili yang mengering
dapat menjadi pupuk hijau. Kita bisa mengumpulkannya dan menjadikannya media
tanam untuk tanaman wijayakusuma, pakis, begonia, anggrek atau tanaman rimpang
seperti jahe, lengkuas.
7.
Famili Philydraceae
Karakteristik dari familiPhilydraceae adalah sebagai berikut, Habitusnya herba atau terna. Daunnya
berbentuk spiral dan distikha. Bunganya uniseksual
atau berkelamin tunggal dengan simetri bunga yang tersusunzigomorf. Kelopak bungaatau caliksnya berwarna putih
atau kuning.
Contoh spesies dari famili Philydraceae
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Commelinales
Famili : Philydraceae
Genus : Philydrum
Spesies : Philydrum lanuginosum
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Commelinales
Famili : Philydraceae
Genus : Philydrum
Spesies : Philydrum lanuginosum
Tumbuhan Philydrum lanuginosum berbatang tegak,
pendek rimpang, daunnya berbentuk linier
atau berbentuk pedang, basal atau cauline, berdaun tunggal, reproduksi biseksual, zygomorphic, memiliki 1 benang
sari 1 dan kepala sari.
8.
Famili Pontederiaceae
Karakteristik dari familiPontederiaceae adalah
sebagai berikut. Berhabitus herba atau terna. Bentuk daun bulat telur atau lanset.
Contoh
spesies dari famili Pontederiaceae :
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub kelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Pontederiaceae
Genus : Eichhornia
Spesies : Eichhornia crassipes
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub kelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Pontederiaceae
Genus : Eichhornia
Spesies : Eichhornia crassipes
Tanaman Eichhornia crassipes (Eceng Gondok)
hidup
mengapung bebas bila airnya cukup dalam tetapi berakar di dasar kolam atau rawa
jika airnya dangkal. Tingginya sekitar 0,4 - 0,8 meter. Tidak mempunyai batang.
Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal
tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau.
Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung.
Bijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan
berwarna hijau. Akarnya merupakan akar serabut.
Eceng gondok juga memiliki ciri-ciri morfologi yaitu
merupakan tumbuhan perennial yang hidup dalam perairan terbuka, yang mengapung
bila air dalam dan berakar didasar bila air dangkal. Perkembangbiakan eceng
gondok terjadi secara vegetatif maupun secara generatif, perkembangan secara
vegetatif terjadi bila tunas baru tumbuh dari ketiak daun, lalu membesar dan
akhirnya menjadi tumbuhan baru.
Daun eceng gondok tergolong dalam makrofita yang terletak di
atas permukaan air, yang di dalamnya terdapat lapisan rongga udara dan
berfungsi sebagai alat pengapung tanaman. Zat hijau daun (klorofil) eceng
gondok terdapat dalam sel epidemis. Dipermukaan atas daun dipenuhi oleh mulut
daun (stomata) dan bulu daun. Rongga udara yang terdapat dalam akar, batang,
dan daun selain sebagai alat penampungan juga berfungsi sebagai tempat
penyimpanan O2 dari proses fotosintesis. Oksigen hasil dari fotosintesis
ini digunakan untuk respirasi tumbuhan dimalam hari dengan menghasilkan CO2 yang
akan terlepas kedalam air.
Tangkai eceng gondok berbentuk bulat menggelembung yang di
dalamnya penuh dengan udara yang berperan untuk mengapaungkan tanaman di
permukaan air. Lapisan terluar petiole adalah lapisan epidermis, kemudian
dibagian bawahnya terdapat jaringan tipis sklerenkim dengan bentuk sel yang tebal
disebut lapisan parenkim, kemudian didalam jaringan ini terdapat jaringan
pengangkut (xylem dan floem). Rongga-rongga udara dibatasi oleh dinding
penyekat berupa selaput tipis berwarna putih.
Eceng gondok berbunga bertangkai dengan warna mahkota
lembayung muda. Berbunga majemuk dengan jumlah 6 - 35 berbentuk karangan bunga
bulir dengan putik tunggal. Bagian akar eceng gondok ditumbuhi dengan bulu-bulu akar
yang berserabut, berfungsi sebagai pegangan atau jangkar tanaman. Sebagian
besar peranan akar untuk menyerap zat-zat yang diperlukan tanaman dari dalam
air. Pada ujung akar terdapat kantung akar yang mana di bawah sinar matahari
kantung akar ini berwarna merah, susunan akarnya dapat mengumpulkan lumpur atau
partikel-partikal yang terlarut dalam air.
Menurut penelitian, eceng gondok kaya akan asam
humat yang menghasilkan senyawa fitohara yang mampu mempercepat pertumbuhan
akar tanaman. Selain itu, eceng gondok juga mengandung asam sianida,
triterpenoid, alkaloid dan kaya kalsium. Eceng gondok juga dapat dimanfaatkan
menjadi pupuk organik, bahan pembuatan kertas, perabotan, kerajinan tangan, dan
sebagai media pertumbuhan bagi jamur merang.
9.
Famili Cyanastraceae
Karakteristik dari
familiChanastraceae yaitu Berhabitus
herba atau terna perennial, Daun berbentuk lanset atau bulat telur dengan tepi daun rata.Contoh
spesies dari famili Cyanastraceae :
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Cyanastraceae
Genus : Cyanastrum
Spesies : Cyanastrum cordifolium
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Cyanastraceae
Genus : Cyanastrum
Spesies : Cyanastrum cordifolium
B. Ordo
Orchidales
Sebagian besar berhabitus terna
atau herba yang hidup sebagai epifit. Sebagian kecil sebagai saprofit atau
terestrial dengan kadang-kadang terdapat badan-badan yang merupakan adaptasi
terhadap kekurangan air (berupa jaringan air). Daun dengan bentuk yang
beranekaragam, biasanya tersusun dalam dua baris, seringa agak tebal berdaging.
Bunga biseksual dengan simetri bunga yang zigomorf, sebagaian kecil aktinomorf.
1.
Famili Burmanniaceae
Karakteristik dari famili Burmanniaceae adalah
sebagai berikut : Habitus
terna atau herba annual atau perenial, sebagian besar hidup sebagai saprofit. Batangnya memiliki
daun-daun kecil seperti sisik yang tersebar. Spesies yang bukan
saprofit mempunyai daun-daun yang tersusun sebagai roset akar. Bunganya biseksual dengan
simetri bunga aktinomorf. Perianthium
berwarna biru atau putih.
Contoh spesies dari famili
Burmanniaceae :
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Orchidales
Famili : Burmanniaceae
Genus : Apteria
Spesies : Apteria aphylla
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Orchidales
Famili : Burmanniaceae
Genus : Apteria
Spesies : Apteria aphylla
2.
Famili Orchidaceae
Karakteristik dari famili Orchidaceae adalah sebagai
berikut : Habitus
terna atau herba perenial dengan perawakan yang beranekaragam. Bersifat epifit atau
menumpang pada tumbuhan lain. Selain itu, ada juga yang saprofit atau
terestrial. Batangnya
memiliki daun namun ada yang tidak memiliki daun. Pangkal batangnya
sering kali menebal membentuk umbi semu (pseudo bulbi). Akarnya mengandung
klorofil yang berfungsi sebagai alat untuk asimilasi.
Contoh
spesies dari famili Orchidaceae :
Klasifikasi:
Kingdom: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Liliidae
Ordo : Orchidales
Famili : Orchidaceae
Genus : Phalaenopsis
Spesies : Phalaenopsis amabilis
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Liliidae
Ordo : Orchidales
Famili : Orchidaceae
Genus : Phalaenopsis
Spesies : Phalaenopsis amabilis
Phalaenopsis amabilis
(Anggrek bulan) merupakan tanaman herba dengan hidup
epivit pada tumbuhan lain, tetapi tidak menghisap sari makana dari inangnya.
Sistem perakaran phalaenopsis amabilis adalah sitem perakaran serabut (radix
adventicia), yang mampu melekatkan diri pada inangnya, akar berbentuk bulat
dan berwarna keabu-abuan. Pada batang arah pertumbuhannya tegak lurus (erectus),
memiliki permukaan rata (laevis), tidak bercabang dan tidak berkayu.
Batang memiliki buku (nodus) dan ruas ruas (internodus).
Terdapat pul daun penumpu (stipua), batang berwana hijau.
Daun tidak
lengkap tediri dari helaian daun (lamina) dan pelepah daun (vagina). Termasuk daun tunggal (folium
simplex), tulang daun sejajar (rectinervis), bangun daun lancet (lanceolatus),
ujung daun runcing (acutus), tepi daun rata (integer), permukaan
daun licin, daun agak tebal dan berair.
Merupakan
bunga bisexualis, karangan bunga berbentuk tandan (racemus),
terdapat perhiasan bunga berupa perigonium berjumlah 6 tepal ,
arah simetrisnya zigomorph, masing masing terdiri dari 2 lateral
corolla, 1 labellum, 2 lateral calyx, 1 median calyx
semuanya saling lepas berwarna putih. Terdapat alat kelamin berup benang sari
yang terdiri atas 1 polinium yag bercabang du serta discus visidus.
Putik terdiri dari stigma, letak ovarium inferum, terdapat 1 loculus
dan 3 carpellum. Benang sari dan putk saling berlekatan
membentuk satu tabung disebut gynandrium. Letak ovulum parietalis.
Termasuk buah kapsula.
Anggrek bulan merupakan
jenis anggrek yang banyak digemari karena harga yang terjangkau namun
keindahannya yang tak kalah dengan anggrek yang lainnya. Anggrek bulan ini
banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias di rumah.
BAB
III
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan yang telah
diterangkan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Liliidae
terbagi menjadi dua famili, yaitu famili Liliales dan famili Orchidales.
2. Ordo
dari famili Liliidae terdiri dari famili Philydraceae, Pontederiaceae,
Liliiaceae, Iridaceae, Velloziaceae, Aloaceae, Taccaceae, Smilacaceae,
Dioscoreaceae.
3. Ordo
dari famili Orchidales terdiri dari Geosiridaceae, Burmanniaceae, Corsiaceae
dan Orchidaceae.
4. Sebagian besar Ordo Liliales berupa terna perennial, mempunyai
rimpang, umbi sisik atau umbi lapis, kadang-kadang juga berupa semak atau
perdu, bahkan berupa pohon, ada pula yang merupakan tumbuhan memanjat. Daun
tersebar pada batang atau merupakan roset akar.
5. Peranan lilidae banyak digunakan untuk
penambahan ekonomi, untuk dikonsumsi, untuk kesehatan tubuh dan lain-lain, Mengobati luka usus, Menyembuhkan penyakit langganan, Membantu metabolisme tubuh dan
regenerasi sel, Penyubur rambut, Penurun kadar gula darah
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad
Dasuki, Undang. 1992. Penuntut Praktikum Sistematika Tumbuhn Tinggi. Bogor
: Pusat Antar Ilmu Hayati ITB
Anderson, 1998. Petunjuk
Kepala Kesehatan. Bandung: Indonesia Publishing House.
Campbell,
dkk. 2003. Biologi jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Pratiwi.
D. A. dkk. 2004. Biologi. Jakarta : Erlangga
Rukmana Rahmat. 2000. Ganyong
Budi Daya dan Pasca Panen.
Yogyakarta: Kanisius.
Yogyakarta: Kanisius.
Steenis, Van. 1981. Flora cetakan ketiga. Jakarta : PT Pradnya
Paramita
Tjitrosoepomo, G. 1996. Taksonomi
Tumbuhan (Speramtophyta). Yogyakarta : GajahMada University press
Tjitrosoepomo, G. 1997. Morfologi
Tumbuhan. Yogyakarta : GajahMada University press
Tjitrosoepomo, G. 1996. Taksonomi
Umum. Yogyakarta : GajahMada University press
Tjitrosomo,
Siti Sutarmi. 2010. Botani Umum 3. Bandung : Penerbit Angkasa Bandung,
Anonim. 2014. http://delta-intkey.com/angio/www/cyanastr.html. Diakses pada hari
Senin, 7 April 2014 Pukul. 20.00 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar