Jumat, 06 November 2015

RPP - Pernafasan pada manusia



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan                        : SMAN 1 Kuningan
Mata Pelajaran                  : Biologi
Kelas / Semester                : XI/ dua
Topik                                 : Pernafasan Pada manusia
Alokasi Waktu                  : 4 JP x 45 Menit
A.    KOMPETENSI INTI
1.    Menghayati dan mengamalkan  ajaran agama yang dianutnya
2.    Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktifdan menunjukan sikap sebagai bgian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3.    Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.    Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari  yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B.     KOMPETENSI DASAR
3.      Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
3.8.Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem respirasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses pernapasan serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
4.      INDIKATOR
3.8.1 Menjelaskan pengertian sistem pernafasan pada manusia
3.8.2 Menjelaskan pengertian sistem pernafasan pada hewan
3.8.3 Mengamati alat-alat pernafasan pada manusia dan hewan
3.8.4 Mengidentifikasi fungsi alat-alat pernafasan pada manusia dan hewan
3.8.5 Mendeskripsikan mekanisme sistem pernafasan pada manusia dan hewan
3.8.6 Membedakan mekanisme pernafasan pada manusia dan hewan
3.8.7 Mengemukakan kelainan pada sistem pernafasan
5.      TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah dilakukannya pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi diharapkan siswa mampu :
·         Menjelaskan pengertian sistem pernafasan pada manusia
·         Menjelaskan pengertian sistem pernafasan pada hewan
·         Mengamati alat-alat pernafasan pada manusia dan hewan
·         Mengidentifikasi fungsi alat-alat pernafasan pada manusia dan hewan
·         Mendeskripsikan mekanisme sistem pernafasan pada manusia dan hewan
·         Membedakan mekanisme pernafasan pada manusia dan hewan
·         Mengemukakan kelainan pada sistem pernafasan
6.      BAHAN AJAR
1.      Cacing Gelang (Annelida)
Lintah (Hirudo medicinalis), pacet (Haemadipsa sp.), dan cacing tanah (Lumbricus terestris) yang berbuku-buku atau beruas-ruas seperti gelang merupakan contoh Annelida.Cacing ini dapat hidup di dalam tanah, air tawar, dan di air laut.Hewan ini telah memiliki sistem digesti, saraf, ekskresi, dan reproduksi majemuk.Selain itu, hewan ini telah dilengkapi dengan pembuluh yang di dalamnya terdapat darah yang bersirkulasi. Sebagian besar cacing ini menghasilkan larva bersilia yang disebut  larva trokofor. Cacing tanah bersifat menguntungkan karena berperan dalam mempercepat pembusukan sampah dan pelapukan humus sehingga dapat membantu dalam menyuburkan tanah.Cacing tanah ini bersifat hermafrodit karena mempunyai dua alat kelamin dalam satu tubuh. Meskipun demikian, perkawinan tetap
Dilakukan secara silang karena pematangan sel telur dan sperma tidak terjadi secara bersamaan. Annelida hampir sama dengan  Nematoda. Perbedaan antara keduanya dapat dilihat pada Tabel.
Perbedaan Perbedaan Perbedaan Annelida Nematoda
No
Perbedaan
Anelida
Nematoda
1
Bentuk tubuh
Gilig, bersegmen, terdapat kepala, mata, dan Gilig,

tidak bersegmen, dan tidak
tentakel
2
Selom
Terbagi dalam kompartemen dan berdinding berdinding
Epitel
seudosoelom, berdinding mesoderm,
dan berotot
3
Mulut
Sedikit majemuk
Majemuk
4
Sistem
Ada sirkulasi darah
Tidak ada sirkulasi darah
5
Seks
Diesius atau hermafrodit
Diesius, beberapa Nematoda ada yang hermafrodit
6
Fertilisasi
Di luar tubuh
Di dalam tubuh
7
Larva
Bersilia
Tidak bersilia

Annelida dibagi menjadi 7 kelas, yaitu Archiannelida, Polychaeta, Myzostoma, Oligochaeta, Hirudinea, Echiurida, dan Gephyrea.
https://menaultaxonomyproject.wikispaces.com/file/view/annelida2.jpg/471948156/annelida2.jpghttps://classconnection.s3.amazonaws.com/473/flashcards/896473/jpg/polychaeta1338061062874.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiYCHs42QAoiqXx-Qlj2Z3vkRGtNTMaYSfMtW8OpzJPtXznvwOWxdW6lgb58gU3Zi7z-ZZAghxd8T7ZDtYr2jVXqlLnFHHrrdn0bWL0nxAnTRSWt-HdRiXEfO4V54xNnZxm9gdf5h2Ah4/s1600/tubifex.jpg
2.      Mollusca (Hewan Lunak)
Hewan ini umumnya hidup di laut meskipun ada juga yang hidup di darat.Tubuhnya  lunak, berlendir, dan bermantel, biasanya dilindungi oleh cangkang zat kapur. Selain melindungi tubuh, cangkang ini juga berfungsi untuk melindungi organ yang ada di dalam isi perut.Berdasarkan alat geraknya, Mollusca dibagi menjadi tiga kelas, yaitu sebagai berikut.
1)      Kelas Amphineura (Kiton)
Kiton merupakan hewan yang simetris bilateral, kaki ventral memanjang, mempunyai ruang mantel yang mengandung insang, permukaan dorsal tertutup oleh spikula berlendir, bersifat hermafrodit, hidup di laut, dan larva trokofor.Contohnya adalah Cryptochiton sp. Hewan ini banyak ditemukan menempel pada batuan dengan melingkarkan tubuhnya.Pembuahan dilakukan secara eksternal.Ada beberapa daerah yang menjadikan kiton sebagai makanan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_gVBUZqlBfeFd6m6qEP-Tkrb5ixsM8VYu6IAw8BY-4vwO1vlrWA8O66pfQVi8I3x3O1e0pOSmhQjTqWuxW1l7CHJKW5rEzPW_s96Nw_0GxOfRa28JNtMWAh6yd0edtpWeJ7atnBmYLSDU/s1600/chiton4.jpg
2)      Kelas Gastropoda (Hewan Berkaki Perut)
Bekicot (Helix aspersa), siput laut (Fissurella sp.), dan siput air tawar (Lymnaea javanica) termasuk dalam kelas ini.Gastropoda mempunyai rumah berbentuk spesial dan kaki untuk merayap, bentuk kepala jelas, serta memiliki tentakel dan mata.Dalam ruang bukal (pipi) terdapat redula (pita bergigi).Hewan ini menggunakan insang, paru-paru, atau keduanya sebagai alat pernapasan.Larvanya trokofor bersilia.Hidup di lumut air tawar dan darat.Kelaminnya terpisah atau hermafrodit, ovipar, dan ovovivipar.
Bekicot (Helix aspersa) Bekicot (Helix aspersa) Bekicot (Helix aspersa) Bekicot (Helix aspersa) Bekicot (Helix aspersa).Struktur tubuh bekicot terdiri atas rumah atau cangkang bekicot yang simetris bilateral, kepala, dan dua pasang tentakel–satu pasang tentakel yang lebih panjang memiliki mata pada ujungnya.Hewan ini mempunyai radula yang terletak di dalam mulut yang berfungsi untuk memakan daun, bersifat hermafrodit, tidak melakukan fertilisasi sendiri, dan bernapas dengan paru-paru melalui lubang pada ruang mantel (apertura pulminalis).
Sistem pencernaan dimulai dari mulut–faring berotot–esofagus– tembolok tipis–lambung–usus halus berkelok-kelok–anus.Hewan ini memiliki kelenjar ludah di kiri kanan tembolok dan sebuah hati yang terhubung dengan lambung yang terletak di bagian atas rumah bekicot.Sebelum dikeluarkan, kotoran disaring oleh ginjal, kemudian dikeluarkan ke ruang mantel.
Sistem respirasi dan sirkulasi menggunakan paru-paru yang disebut pulmonata, yaitu jaringan di luar dinding luar mantel tempat udara keluar dan masuk.Darah yang mengumpul dalam tubuh dan udara dari paru-paru dipompa oleh jantung lewat arteri dalam kepala, kaki, dan organ dalam tubuh.
Sistem saraf dan sensori berupa pasangan saraf ganglion dan serebral, saraf kaki, dan saraf organ dalam tubuh.Saraf dari ganglion berhubungan langsung ke seluruh sistem organ.Sensori terdapat pada kedua mata yang terletak di ujung tentakel panjang. Selain itu, ada sepasang  statokis yang terdapat di bawah kaki yang berfungsi untuk keseimbangan dan struktur peraba yang terdapat dalam lapisan epidermis kepala dan kaki.
Sistem perkembangbiakan dilakukan dengan perkawinan.Meskipun bekicot bersifat hermafrodit, bekicot tidak dapat melakukan perkawinan sendiri karena masaknya sperma dan ovum tidak bersamaan.Sperma dan ovum dihasilkan oleh satu organ yang disebut ovotestis.Fertilisasi dilakukan di dalam tubuh betina.Meskipun hermafrodit, ada yang disebut bekicot betina karena menghasilkan ovum dan ada yang disebut bekicot jantan karena menghasilkan sperma.Dari pembuahan kedua bekicot tersebut, terjadilah telur. Bekicot adalah hewan yang berkembang biak dengan bertelur (ovipar). Telur-telur ini biasanya mengumpul dan terletak di bawah dedaunan.Telur menetas dan terjadilah bekicot muda yang merupakan miniatur bekicot dewasa.Bekicot aktif di malam hari.Dengan radulanya, bekicot dapat melahap tanaman hijau yang lunak dan tidak berbulu. Pada musim kering, bekicot akan menarik kaki dan kepala ke dalam rumahnya, kemudian mengeluarkan lendir yang banyak sebagai perekat untuk membungkus apertura dan desikasi.
Selain sebagai hama pertanian, bekicot juga dapat diolah sebagai makanan yang mahal dan bergizi.
http://mjohanam.files.wordpress.com/2008/08/mystery_snail.jpg
3)      Kelas Cephalopoda (Hewan Berkaki Kepala)
Cumi-cumi (Argonauta sp. dan Loligo sp.) serta gurita (Nautilus pompilium dan Octopus sp.) merupakan contoh hewan kelas ini.Hewan ini memiliki mempunyai kepala yang tampak jelas, tentakel-tentakel.
mengelilingi mata yang besar, tentakel-tentakel merupakan kaki yang bermodifikasi. Sebagian kaki tersebut merupakan corong terbuka pada ruang mantel dan menjadi sistem organ yang kompleks.Hewan ini biasanya mempunyai kelenjar tinta, kelamin terpisah, dan tidak ada stadium larva dalam hidupnya.Ketika hewan-hewan muda menetas langsung berenang dan terlihat seperti miniatur hewan dewasa.
4)      Kelas Scaphopoda (Siput Gading Gajah)
Contoh kelas ini adalah Dentalium sp. Rumahnya berbentuk seperti gading gajah dan kedua ujungnya berlubang. Tubuhnya memanjang, kepala rudimeter, kaki lancip, berlobus yang berguna untuk menggali lumpur, hidup di laut sampai kedalaman 5.000 m, alat kelamin terpisah, larva trokofor dan veliger, bernapas dengan mantel, dan mempunyai kaptakula untuk menangkap mangsa yang terletak di dekat mulut.
5)      Kelas Pelecypoda (Hewan Berkaki Pipih)
Contoh hewan kelas ini adalah tiram (Ostrea sp.), ketam (Anodonta sp.), dan remis (Buccinus sp.).Pelecypoda merupakan Mollusca berkatup dua (pengapit) sehingga tubuhnya tertutup antara katup kanan dan katup kiri yang terpaut di bagian dorsal.Kepalanya tidak tampak, tubuh pipih lateral, serta kaki berotot dan pipih ventrolateral yang berfungsi menggali pasir atau lumpur.Kelaminnya terpisah (hermafrodit) dan perkembangannya melalui larva.
Tiram (Ostrea sp.)
Tiram (Ostrea sp.)Tiram (Ostrea sp.)Tiram (Ostrea sp.)Tiram (Ostrea sp.)Struktur tubuh tiram diselubungi oleh rumah tiram yang terdiri atas dua pengapit kanan dan kiri.Garis pertumbuhan konsentris terdapat pada rumah tiram dan berpusat pada umbo atau bagian tertua dari rumah tiram.Pertumbuhan konsentris pada kulit kerang ini dapat dijadikan alat untuk menentukan umur kerang.Rumah kerang tersusun atas tiga lapisan, yaitu periostrakum (lapisan terluar) yang tipis, mengandung zat tanduk, pemberi warna, dan melindungi cangkang dari asam karbonat, prismatik (lapisan tengah) yang tersusun dari kalsium karbonat serta nakreas (lapisan terdalam) yang mengkilat dan biasa disebut dengan mutiara.Kakinya berotot, tipis, dan dapat dijulurkan keluar.Hewan ini bernapas dengan lembaran-lembaran insang.Sistem pencernaan dimulai dari mulut–esofagus pendek–lambung–intestinum panjang–anus.Kelenjar pencernaan merupakan organ berbilik dua dan terletak di sebelah lambung yang disebut hati.Tiram mempunyai ginjal yang berbentuk nefrida.
Sistem respirasi dan sirkulasi.Respirasi menggunakan insang untuk mengambil larutan oksigen di dalam air dan masuk dalam rongga mantel. Pelepasan CO2  juga melalui organ yang sama. Filamen insang mengandung pembuluh darah tempat O2 dan CO2  diangkut dalam aliran darah, lalu masuk ke jantung dan seterusnya.
Sistem saraf dan sensori terdiri atas tiga ganglion, yaitu sepasang esofagus, sepasang di dalam kaki, dan sepasang di dekat posterior massa viseral. Alat sensornya peka terhadap sentuhan dan cahaya.Sel-sel sensori terdapat di sepanjang batas mantel.
Sistem reproduksi ada yang hermafrodit, tetapi ada juga yang berkelamin jantan dan betina saja.Pembuahan terjadi di dalam tubuh betina.Hasil pembuahan berupa zigot.Zigot menetas menjadi larva bersilia sehingga dapat keluar dari induknya, lalu berenang dan menempel pada insang ikan sebagai parasit. Seletah 12 minggu, tiram muda akan melepaskan diri dari inangnya dan tumbuh menjadi tiram dewasa. Tiram dapat dimakan.Jenis yang dapat dimakan adalah Crassostrea virginica (Amerika), Ostrea eduli (Eropa), O. lurida (Pasifik), dan C. gigas (Jepang dan Asia Tenggara).Jenis tiram penghasil mutiara adalah Margaritifera sp. (Asia) dan Meleagrina sp. (Jepang dan Indonesia).Dalam kehidupan manusia, Mollusca berperan sebagai sumber bahan makanan yang kaya dengan zat gizi, misalnya, Achatina fulica, Loligo, dan Lymnea.Selain itu, hewan ini juga memiliki nilai ekonomis tinggi, terutama mutiara yang dihasilkan oleh Meleagrina margaritivera yang sekarang ini sudah dibudidayakan, terutama di laut sekitar kepulauan Maluku.
3.      Hewan Berbuku-buku (Arthropoda)
Hewan ini memiliki ciri dengan kakinya yang beruas-ruas atau bersegmen dengan bentuk tubuh simetris bilateral dan terlindungi oleh rangka luar yang kaku berupa kutikula yang mengandung zat kitin (eksoskelleton),  contohnya, udang, laba-laba, kepiting, serangga, dan kaki seribu.
Pada hewan ini, perbedaan antara kepala dan perut sudah terlihat jelas.Matanya majemuk dan antenanya peka terhadap rangsangan.Arthropoda berasal dari kata anthros yang artinya sendi dan podos yang artinya kaki.Anthropoda merupakan filum yang mempunyai anggota paling banyak, baik jenis maupun individunya.
Anthropoda dapat hidup di sebagian besar tempat, dapat di darat, air tawar, air laut, di udara, menempel di pohon, bahkan dapat hidup di atas kepala manusia.Ada yang hidup bebas dan ada yang parasit.Anthropoda dapat bernapas dengan menggunakan trakea dan oksigen langsung ditransfer ke dalam sel dan jaringan.  Berdasarkan perbedaan bagian tubuh,  Anthropoda  dapat dibedakan menjadi  Crustacea, Arachnoidea, Miyriapoda, dan Insecta.
4.      Hewan Berkulit Duri (Echinodermata)
Echinodermata berasal dari kata echinos yang artinya ’duri’ dan derma yang berarti ’kulit’.Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan berkulit duri.Hewan ini hidup di laut dan tidak ada yang hidup di air tawar. Selain kulitnya yang berduri, hewan ini juga mempunyai cirri dengan jumlah organ tubuh kelipatan lima. Rangka tubuhnya merupakan lempeng zat kapur.
Sistem saluran air yang dimiliki oleh hewan berkulit duri ini adalah sistem amburakral. Sistem ini berfungsi untuk bergerak, menangkap mangsa, dan melakukan pernapasan.Berdasarkan bentuk tubuhnya,  Echinodermata  diklasifikasikan menjadi beberapa kelas, yaitu sebagai berikut.
1)      Kelas Asteroidea disebut juga dengan bintang laut, memiliki bentuk seperti bintang dengan 5 lengan, duri-duri pendek dan tumpul, memiliki mulut dan anus, daya regenerasi sangat besar, dan alat gerak berupa kaki ambulakral. Contohnya, Astrias vulgaris (bintang laut besar) dan Ctenodiscus (bintang laut lumpur).
2)      Kelas Ophiuroidea. Tubuhnya berbentuk cakram segi lima dengan lengan panjang yang berjumlah 5 buah. Alat gerak kaki ambulakral, memiliki mulut, tetapi tidak memiliki anus, contohnya, Ophiothix fragillis (bintang ular laut).
3)      Kelas  Echinoidea disebut juga dengan kelas landak laut, tubuh berbentuk bulatan, tidak berlengan, memiliki duri-duri (dari zat kapur) yang dapat digerakkan, sistem gerak dengan kaki ambulakral, beberapa spesies memiliki kelenjar racun pada duri- durinya, dan memiliki saluran pencernaan yang komplet, yaitu mulut–anus, contohnya, Echinocardium cordatum (landak laut).
4)      Kelas Holothuroidea. Tubuh berbentuk bulat panjang, memilikimosikula yang halus, hidup sesilis, memiliki mulut dan anus, dan di sekitar mulut terdapat tentakel yang dapat digerakkan (ditarik dan dijulurkan). Alat gerak kaki ambulakral, contohnya, Cucumari planci (teripang).
5)      Kelas Crinodea, tubuh berbentuk seperti bunga bakung, melekat di dasar laut, hidup di laut dalam dan memiliki daya regenerasi yang tinggi, contohnya, Antodon tanella. Echinodermata dalam ekosistem laut berperan sebagai pemakan sampah di laut. Dalam kehidupan manusia, sebagian Echinodermata merupakan sumber bahan makanan.

7.      PENDEKATAN,MODEL, METODE PEMBELAJARAN
1.      Pendekatan                 : Sainstifik
2.      Model Pembelajaran   : Comperative learning
  1. Metode                        : Group Investigation

8.      MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1.      Media
a.       Alat peraga dua dimensi
2.      Alat
a.       White Board
3.      Sumber
a.       Buku SMA X (pengarang Idun kistiana, Suwarno, Moch amsori, Ali sulistyorini dan Fiktor Ferdinan)
b.      Internet
c.       Artiket-artikel terkait
9.      LANGKA-LANGKA PEMBELAJARAN
Langkah – langkah pembelajaran
Waktu      : 4JP x 45 menit
v  Kegiatan Pendahuluan (25 menit)
1.      Guru
1)      Mengucapkan salam dan berdoa bersama-sama
2)      Memeriksa dan mengabsen kehadiran peserta didik.
3)      Guru menyampaian Kerangka Acuan : Indikator dan Tujuan Pembelajaran Hari ini dan Rencana Evaluasi
4)      Memberikan motivasi dan membangkitkan perhatian siswa dengan menanyangkan power point  tentang gambar annelida,mollusca, arthropoda dan ecinodermata
5)      Menayangkan tentang gambar-gambar yang di putar dan memberi apersepsi kepada peserta didik
6)      Menyampaikan tujuan pembelajaran sistem pernafasan pada manusia (pengertian, alat dan fungsi)
7)      Menyampaikan garis besar peta konsep mengenai annelida, mollusca, arthropoda dan ecinodermata
b.      Peserta didik
1)      Menjawab salam dan berdoa bersama
2)      Mempersiapkan diri untuk mengikuti proses belajar mengajar.
3)      Menyimak dan memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru.
4)      Menayakan hal-hal yang belum dimengerti pada peta konsep.
2)      Mencari dan mengkaji referensi tentang annelida, mollusca, arthropoda dan ecinodermata
v  Kegiatan Inti (135 Menit)
a.      Guru
1)      Membagi kelas kedalam beberapa kelompok heterogen yaitu menjadi 7 kelompok
2)      Menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
3)      Memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbedadari kelompok lain
4)      Memerintahkan agar masing masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif
5)      Memerintahkan juru bicara kelompok menyampaikan hasil kelompok
6)      Memberikan penjelasan singkat dibantu dengan penggunaan alat peraga dua dimensi
b.      Peserta didik
1)      Membagi kelas menjadi 7 kelompok berdasarkan arahan guru
2)      Memperhatikan arahan yang diberikan oleh guru
3)      Masing-masing kelompok mendapatkan materi berbeda dari kelompok lainnya
4)       Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah diberikan oleh guru
5)      Juru bicara dari masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya
6)      Memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru
v  Kegiatan Penutup (20 menit)
a.      Guru
1.      Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya.
2.      Memberikan kuis tentang sistem pernafasan pada manusia
3.      Memberikan  penghargaan dalam bentuk pujian dan sebagainya kepada kelompok yang berkinerja baik.
4.      Memberikan kesimpula
5.      Menghakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.
b.      Peserta didik
1.      Menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti
2.      Menerima penghargaan guru untu motivasi supaya lebih baik
3.      Memperhartikan kesimpulan yang diberikan oleh guru
4.      Menjawab salam dan mempersiapkan diri untuk pertemuan selanjutnya.

10.  PENILAIAN
Teknik penilaian pada saat proses pembelajaran, yaitu dengan mengikuti poin-poin yang mencakup nilai kognitif, afektif, serta psikomotor.
Mengerjakan latihan uji penguasaan materi.
Test pilihan ganda dan uraian dalam buku.
No.
Aspek yang dinilai
Teknik Penilaian
Waktu Penilaian
1.
Sikap
·         Menunjukkan keaktifan dalam proses pembelajaran dan interaksi sosial.

Pengamatan
Selama proses pembelajaran
2.
Pengetahuan
·         Menemukan konsep tindakan dan interaksi.

Pengamatan dan Tes
Penyelesaian tugas individu
3.
Keterampilan
·         Terampil dalam menyelesaikan masalah mengenai pertumbuhan dan perkembangan.
Pengamatan
Penyelesaian tugas individu

a.      Penilaian Kognitif
No.
Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Jumlah Skor
Nilai
Keterangan
1
2
3
4
5
6
1.









1.      Pengetahuan
2.









2.      Pemahaman
3.









3.      Aplikasi
4.









4.      Analisis
5.









5.      Sintesis
Dst









6.      Evaluasi

Kriteria Skor :                                                           Kriteria Penilaian :
1 = Sangat kurang                                                       Jumlah Skor x 3,3
2 = Kurang                                                                  Skor maksimum = 100
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat baik
b.      Penilaian Afektif
No.
Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Jumlah Skor
Predikat
1
2
3
4
5
1.








2.








3.








Dst









            Keterangan (disesuaikan dengan metode)
1.      Tidak terlambat mengikuti pelajaran.
2.      Melaksanakan kegiatan sesuai dengan petunjuk.
3.      Santun dalam bertanya dan/atau mengemukakan pendapat.
4.      Terbuka menerima kritik dan saran dari orang lain.
5.      Perhatian dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Kriteria Skor :                                               Kriteria Penilaian :
1 = Sangat kurang                                           21-15 = A (sangat baik)
2 = Kurang                                                      16-20 = B (baik)
3 = Cukup                                                       11-15 = C (cukup, standar minimal)
4 = Baik                                                          06-10 = D (belum tuntas, remedial)
5 = Sangat baik                                                    05 = E (tidak tuntas, remedial)

c.       Penilaian Psikomotor

No.
Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Jumlah Skor
Nilai
1
2
3
4
5
1.








2.








3.








dst










            Keterangan (disesuaikan dengan metode)
1.      Aktivitas bertanya, mengemukakan pendapat atau menanggapi.
2.      Kreativitas dalam peragaan/demonstrasi.
3.      Kemampuan berinovasi dalam kegiatan belajar.
4.      Kerjasama antar teman.
5.      Bersemangat.
Tindak Lanjut :
1.      Remedial bagi siswa yang belum memenuhi KKM atau belum tuntas.
2.      Pengayaan bagi siswa yang sudah memenuhi KKM atau sudah tuntas.
3.      Mengulang proses pembelajaran apabila ketuntasan belajar dari seluruh peserta didik pada kelompok yang bersangkutan kurang dari 80%.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar