RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan
Pendidikan : SMAN 1
Kuningan
Mata
Pelajaran : Biologi
Kelas
/ Semester : XI/ dua
Topik : Pernafasan Pada manusia
Alokasi
Waktu : 4 JP x 45 Menit
A.
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli(gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktifdan
menunjukan sikap sebagai bgian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami,menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
B.
KOMPETENSI
DASAR
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
3.8.Menganalisis
hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem respirasi dan
mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses pernapasan
serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia
melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
4. INDIKATOR
3.8.1 Menjelaskan pengertian sistem pernafasan pada
manusia
3.8.2 Menjelaskan pengertian sistem pernafasan pada hewan
3.8.3 Mengamati alat-alat pernafasan pada manusia dan
hewan
3.8.4 Mengidentifikasi fungsi alat-alat pernafasan pada
manusia dan hewan
3.8.5 Mendeskripsikan mekanisme sistem pernafasan pada
manusia dan hewan
3.8.6 Membedakan mekanisme pernafasan pada manusia dan
hewan
3.8.7 Mengemukakan kelainan pada sistem pernafasan
5. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah
dilakukannya pembelajaran
dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi diharapkan siswa mampu :
·
Menjelaskan
pengertian sistem pernafasan pada manusia
·
Menjelaskan
pengertian sistem pernafasan pada hewan
·
Mengamati alat-alat
pernafasan pada manusia dan hewan
·
Mengidentifikasi
fungsi alat-alat pernafasan pada manusia dan hewan
·
Mendeskripsikan
mekanisme sistem pernafasan pada manusia dan hewan
·
Membedakan
mekanisme pernafasan pada manusia dan hewan
·
Mengemukakan
kelainan pada sistem pernafasan
6. BAHAN AJAR
1. Cacing
Gelang (Annelida)
Lintah
(Hirudo medicinalis), pacet (Haemadipsa sp.), dan cacing tanah (Lumbricus
terestris) yang berbuku-buku atau beruas-ruas seperti gelang merupakan contoh
Annelida.Cacing ini dapat hidup di dalam tanah, air tawar, dan di air
laut.Hewan ini telah memiliki sistem digesti, saraf, ekskresi, dan reproduksi majemuk.Selain
itu, hewan ini telah dilengkapi dengan pembuluh yang di dalamnya terdapat darah
yang bersirkulasi. Sebagian besar cacing ini menghasilkan larva bersilia yang
disebut larva trokofor. Cacing tanah
bersifat menguntungkan karena berperan dalam mempercepat pembusukan sampah dan
pelapukan humus sehingga dapat membantu dalam menyuburkan tanah.Cacing tanah
ini bersifat hermafrodit karena mempunyai dua alat kelamin dalam satu tubuh.
Meskipun demikian, perkawinan tetap
Dilakukan
secara silang karena pematangan sel telur dan sperma tidak terjadi secara
bersamaan. Annelida hampir sama dengan
Nematoda. Perbedaan antara keduanya dapat dilihat pada Tabel.
Perbedaan
Perbedaan Perbedaan Annelida Nematoda
No
|
Perbedaan
|
Anelida
|
Nematoda
|
1
|
Bentuk
tubuh
|
Gilig, bersegmen, terdapat kepala,
mata, dan Gilig,
|
tidak bersegmen, dan tidak
tentakel
|
2
|
Selom
|
Terbagi dalam kompartemen dan
berdinding berdinding
Epitel
|
seudosoelom,
berdinding mesoderm,
dan
berotot
|
3
|
Mulut
|
Sedikit
majemuk
|
Majemuk
|
4
|
Sistem
|
Ada
sirkulasi darah
|
Tidak
ada sirkulasi darah
|
5
|
Seks
|
Diesius atau hermafrodit
|
Diesius,
beberapa Nematoda ada yang hermafrodit
|
6
|
Fertilisasi
|
Di luar tubuh
|
Di
dalam tubuh
|
7
|
Larva
|
Bersilia
|
Tidak
bersilia
|
Annelida dibagi menjadi 7 kelas, yaitu
Archiannelida, Polychaeta, Myzostoma, Oligochaeta, Hirudinea, Echiurida, dan
Gephyrea.



2. Mollusca
(Hewan Lunak)
Hewan
ini umumnya hidup di laut meskipun ada juga yang hidup di darat.Tubuhnya lunak, berlendir, dan bermantel, biasanya
dilindungi oleh cangkang zat kapur. Selain melindungi tubuh, cangkang ini juga
berfungsi untuk melindungi organ yang ada di dalam isi perut.Berdasarkan alat
geraknya, Mollusca dibagi menjadi tiga kelas, yaitu sebagai berikut.
1) Kelas
Amphineura (Kiton)
Kiton
merupakan hewan yang simetris bilateral, kaki ventral memanjang, mempunyai
ruang mantel yang mengandung insang, permukaan dorsal tertutup oleh spikula
berlendir, bersifat hermafrodit, hidup di laut, dan larva trokofor.Contohnya
adalah Cryptochiton sp. Hewan ini banyak ditemukan menempel pada batuan dengan
melingkarkan tubuhnya.Pembuahan dilakukan secara eksternal.Ada beberapa daerah
yang menjadikan kiton sebagai makanan.

2) Kelas
Gastropoda (Hewan Berkaki Perut)
Bekicot
(Helix aspersa), siput laut (Fissurella sp.), dan siput air tawar (Lymnaea
javanica) termasuk dalam kelas ini.Gastropoda mempunyai rumah berbentuk spesial
dan kaki untuk merayap, bentuk kepala jelas, serta memiliki tentakel dan
mata.Dalam ruang bukal (pipi) terdapat redula (pita bergigi).Hewan ini
menggunakan insang, paru-paru, atau keduanya sebagai alat pernapasan.Larvanya
trokofor bersilia.Hidup di lumut air tawar dan darat.Kelaminnya terpisah atau
hermafrodit, ovipar, dan ovovivipar.
Bekicot
(Helix aspersa) Bekicot (Helix aspersa) Bekicot (Helix aspersa) Bekicot (Helix
aspersa) Bekicot (Helix aspersa).Struktur tubuh bekicot terdiri atas rumah atau
cangkang bekicot yang simetris bilateral, kepala, dan dua pasang tentakel–satu
pasang tentakel yang lebih panjang memiliki mata pada ujungnya.Hewan ini
mempunyai radula yang terletak di dalam mulut yang berfungsi untuk memakan
daun, bersifat hermafrodit, tidak melakukan fertilisasi sendiri, dan bernapas
dengan paru-paru melalui lubang pada ruang mantel (apertura pulminalis).
Sistem
pencernaan dimulai dari mulut–faring berotot–esofagus– tembolok
tipis–lambung–usus halus berkelok-kelok–anus.Hewan ini memiliki kelenjar ludah
di kiri kanan tembolok dan sebuah hati yang terhubung dengan lambung yang
terletak di bagian atas rumah bekicot.Sebelum dikeluarkan, kotoran disaring
oleh ginjal, kemudian dikeluarkan ke ruang mantel.
Sistem
respirasi dan sirkulasi menggunakan paru-paru yang disebut pulmonata, yaitu
jaringan di luar dinding luar mantel tempat udara keluar dan masuk.Darah yang
mengumpul dalam tubuh dan udara dari paru-paru dipompa oleh jantung lewat
arteri dalam kepala, kaki, dan organ dalam tubuh.
Sistem
saraf dan sensori berupa pasangan saraf ganglion dan serebral, saraf kaki, dan
saraf organ dalam tubuh.Saraf dari ganglion berhubungan langsung ke seluruh
sistem organ.Sensori terdapat pada kedua mata yang terletak di ujung tentakel
panjang. Selain itu, ada sepasang
statokis yang terdapat di bawah kaki yang berfungsi untuk keseimbangan
dan struktur peraba yang terdapat dalam lapisan epidermis kepala dan kaki.
Sistem
perkembangbiakan dilakukan dengan perkawinan.Meskipun bekicot bersifat
hermafrodit, bekicot tidak dapat melakukan perkawinan sendiri karena masaknya
sperma dan ovum tidak bersamaan.Sperma dan ovum dihasilkan oleh satu organ yang
disebut ovotestis.Fertilisasi dilakukan di dalam tubuh betina.Meskipun
hermafrodit, ada yang disebut bekicot betina karena menghasilkan ovum dan ada
yang disebut bekicot jantan karena menghasilkan sperma.Dari pembuahan kedua bekicot
tersebut, terjadilah telur. Bekicot adalah hewan yang berkembang biak dengan
bertelur (ovipar). Telur-telur ini biasanya mengumpul dan terletak di bawah
dedaunan.Telur menetas dan terjadilah bekicot muda yang merupakan miniatur
bekicot dewasa.Bekicot aktif di malam hari.Dengan radulanya, bekicot dapat
melahap tanaman hijau yang lunak dan tidak berbulu. Pada musim kering, bekicot
akan menarik kaki dan kepala ke dalam rumahnya, kemudian mengeluarkan lendir
yang banyak sebagai perekat untuk membungkus apertura dan desikasi.
Selain
sebagai hama pertanian, bekicot juga dapat diolah sebagai makanan yang mahal
dan bergizi.

3) Kelas
Cephalopoda (Hewan Berkaki Kepala)
Cumi-cumi
(Argonauta sp. dan Loligo sp.) serta gurita (Nautilus pompilium dan Octopus
sp.) merupakan contoh hewan kelas ini.Hewan ini memiliki mempunyai kepala yang
tampak jelas, tentakel-tentakel.
mengelilingi
mata yang besar, tentakel-tentakel merupakan kaki yang bermodifikasi. Sebagian
kaki tersebut merupakan corong terbuka pada ruang mantel dan menjadi sistem
organ yang kompleks.Hewan ini biasanya mempunyai kelenjar tinta, kelamin
terpisah, dan tidak ada stadium larva dalam hidupnya.Ketika hewan-hewan muda
menetas langsung berenang dan terlihat seperti miniatur hewan dewasa.
4) Kelas
Scaphopoda (Siput Gading Gajah)
Contoh
kelas ini adalah Dentalium sp. Rumahnya berbentuk seperti gading gajah dan
kedua ujungnya berlubang. Tubuhnya memanjang, kepala rudimeter, kaki lancip,
berlobus yang berguna untuk menggali lumpur, hidup di laut sampai kedalaman
5.000 m, alat kelamin terpisah, larva trokofor dan veliger, bernapas dengan
mantel, dan mempunyai kaptakula untuk menangkap mangsa yang terletak di dekat
mulut.
5) Kelas
Pelecypoda (Hewan Berkaki Pipih)
Contoh
hewan kelas ini adalah tiram (Ostrea sp.), ketam (Anodonta sp.), dan remis
(Buccinus sp.).Pelecypoda merupakan Mollusca berkatup dua (pengapit) sehingga
tubuhnya tertutup antara katup kanan dan katup kiri yang terpaut di bagian
dorsal.Kepalanya tidak tampak, tubuh pipih lateral, serta kaki berotot dan
pipih ventrolateral yang berfungsi menggali pasir atau lumpur.Kelaminnya
terpisah (hermafrodit) dan perkembangannya melalui larva.
Tiram
(Ostrea sp.)
Tiram
(Ostrea sp.)Tiram (Ostrea sp.)Tiram (Ostrea sp.)Tiram (Ostrea sp.)Struktur
tubuh tiram diselubungi oleh rumah tiram yang terdiri atas dua pengapit kanan
dan kiri.Garis pertumbuhan konsentris terdapat pada rumah tiram dan berpusat pada
umbo atau bagian tertua dari rumah tiram.Pertumbuhan konsentris pada kulit
kerang ini dapat dijadikan alat untuk menentukan umur kerang.Rumah kerang
tersusun atas tiga lapisan, yaitu periostrakum (lapisan terluar) yang tipis,
mengandung zat tanduk, pemberi warna, dan melindungi cangkang dari asam
karbonat, prismatik (lapisan tengah) yang tersusun dari kalsium karbonat serta
nakreas (lapisan terdalam) yang mengkilat dan biasa disebut dengan
mutiara.Kakinya berotot, tipis, dan dapat dijulurkan keluar.Hewan ini bernapas
dengan lembaran-lembaran insang.Sistem pencernaan dimulai dari mulut–esofagus
pendek–lambung–intestinum panjang–anus.Kelenjar pencernaan merupakan organ
berbilik dua dan terletak di sebelah lambung yang disebut hati.Tiram mempunyai
ginjal yang berbentuk nefrida.
Sistem
respirasi dan sirkulasi.Respirasi menggunakan insang untuk mengambil larutan
oksigen di dalam air dan masuk dalam rongga mantel. Pelepasan CO2 juga melalui organ yang sama. Filamen insang
mengandung pembuluh darah tempat O2 dan CO2
diangkut dalam aliran darah, lalu masuk ke jantung dan seterusnya.
Sistem
saraf dan sensori terdiri atas tiga ganglion, yaitu sepasang esofagus, sepasang
di dalam kaki, dan sepasang di dekat posterior massa viseral. Alat sensornya
peka terhadap sentuhan dan cahaya.Sel-sel sensori terdapat di sepanjang batas
mantel.
Sistem
reproduksi ada yang hermafrodit, tetapi ada juga yang berkelamin jantan dan
betina saja.Pembuahan terjadi di dalam tubuh betina.Hasil pembuahan berupa
zigot.Zigot menetas menjadi larva bersilia sehingga dapat keluar dari induknya,
lalu berenang dan menempel pada insang ikan sebagai parasit. Seletah 12 minggu,
tiram muda akan melepaskan diri dari inangnya dan tumbuh menjadi tiram dewasa.
Tiram dapat dimakan.Jenis yang dapat dimakan adalah Crassostrea virginica
(Amerika), Ostrea eduli (Eropa), O. lurida (Pasifik), dan C. gigas (Jepang dan
Asia Tenggara).Jenis tiram penghasil mutiara adalah Margaritifera sp. (Asia)
dan Meleagrina sp. (Jepang dan Indonesia).Dalam kehidupan manusia, Mollusca
berperan sebagai sumber bahan makanan yang kaya dengan zat gizi, misalnya,
Achatina fulica, Loligo, dan Lymnea.Selain itu, hewan ini juga memiliki nilai
ekonomis tinggi, terutama mutiara yang dihasilkan oleh Meleagrina margaritivera
yang sekarang ini sudah dibudidayakan, terutama di laut sekitar kepulauan
Maluku.
3. Hewan
Berbuku-buku (Arthropoda)
Hewan
ini memiliki ciri dengan kakinya yang beruas-ruas atau bersegmen dengan bentuk
tubuh simetris bilateral dan terlindungi oleh rangka luar yang kaku berupa kutikula
yang mengandung zat kitin (eksoskelleton),
contohnya, udang, laba-laba, kepiting, serangga, dan kaki seribu.
Pada
hewan ini, perbedaan antara kepala dan perut sudah terlihat jelas.Matanya
majemuk dan antenanya peka terhadap rangsangan.Arthropoda berasal dari kata
anthros yang artinya sendi dan podos yang artinya kaki.Anthropoda merupakan
filum yang mempunyai anggota paling banyak, baik jenis maupun individunya.
Anthropoda
dapat hidup di sebagian besar tempat, dapat di darat, air tawar, air laut, di
udara, menempel di pohon, bahkan dapat hidup di atas kepala manusia.Ada yang
hidup bebas dan ada yang parasit.Anthropoda dapat bernapas dengan menggunakan
trakea dan oksigen langsung ditransfer ke dalam sel dan jaringan. Berdasarkan perbedaan bagian tubuh, Anthropoda
dapat dibedakan menjadi
Crustacea, Arachnoidea, Miyriapoda, dan Insecta.
4. Hewan
Berkulit Duri (Echinodermata)
Echinodermata
berasal dari kata echinos yang artinya ’duri’ dan derma yang berarti
’kulit’.Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan berkulit duri.Hewan ini
hidup di laut dan tidak ada yang hidup di air tawar. Selain kulitnya yang
berduri, hewan ini juga mempunyai cirri dengan jumlah organ tubuh kelipatan
lima. Rangka tubuhnya merupakan lempeng zat kapur.
Sistem
saluran air yang dimiliki oleh hewan berkulit duri ini adalah sistem
amburakral. Sistem ini berfungsi untuk bergerak, menangkap mangsa, dan
melakukan pernapasan.Berdasarkan bentuk tubuhnya, Echinodermata
diklasifikasikan menjadi beberapa kelas, yaitu sebagai berikut.
1) Kelas
Asteroidea disebut juga dengan bintang laut, memiliki bentuk seperti bintang
dengan 5 lengan, duri-duri pendek dan tumpul, memiliki mulut dan anus, daya
regenerasi sangat besar, dan alat gerak berupa kaki ambulakral. Contohnya,
Astrias vulgaris (bintang laut besar) dan Ctenodiscus (bintang laut lumpur).
2) Kelas
Ophiuroidea. Tubuhnya berbentuk cakram segi lima dengan lengan panjang yang
berjumlah 5 buah. Alat gerak kaki ambulakral, memiliki mulut, tetapi tidak
memiliki anus, contohnya, Ophiothix fragillis (bintang ular laut).
3) Kelas Echinoidea disebut juga dengan kelas landak
laut, tubuh berbentuk bulatan, tidak berlengan, memiliki duri-duri (dari zat
kapur) yang dapat digerakkan, sistem gerak dengan kaki ambulakral, beberapa
spesies memiliki kelenjar racun pada duri- durinya, dan memiliki saluran
pencernaan yang komplet, yaitu mulut–anus, contohnya, Echinocardium cordatum
(landak laut).
4) Kelas
Holothuroidea. Tubuh berbentuk bulat panjang, memilikimosikula yang halus,
hidup sesilis, memiliki mulut dan anus, dan di sekitar mulut terdapat tentakel
yang dapat digerakkan (ditarik dan dijulurkan). Alat gerak kaki ambulakral,
contohnya, Cucumari planci (teripang).
5) Kelas
Crinodea, tubuh berbentuk seperti bunga bakung, melekat di dasar laut, hidup di
laut dalam dan memiliki daya regenerasi yang tinggi, contohnya, Antodon
tanella. Echinodermata dalam ekosistem laut berperan sebagai pemakan sampah di
laut. Dalam kehidupan manusia, sebagian Echinodermata merupakan sumber bahan
makanan.
7. PENDEKATAN,MODEL,
METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan :
Sainstifik
2. Model
Pembelajaran : Comperative learning
- Metode : Group Investigation
8. MEDIA, ALAT DAN SUMBER
BELAJAR
1. Media
a. Alat peraga dua dimensi
2. Alat
a. White Board
3. Sumber
a. Buku SMA X
(pengarang Idun kistiana, Suwarno, Moch amsori, Ali sulistyorini dan Fiktor
Ferdinan)
b. Internet
c. Artiket-artikel terkait
9. LANGKA-LANGKA
PEMBELAJARAN
Langkah –
langkah pembelajaran
Waktu
: 4JP x 45 menit
v Kegiatan Pendahuluan (25 menit)
1. Guru
1) Mengucapkan salam dan berdoa
bersama-sama
2) Memeriksa dan mengabsen kehadiran
peserta didik.
3) Guru menyampaian Kerangka
Acuan : Indikator dan Tujuan Pembelajaran Hari ini dan Rencana Evaluasi
4) Memberikan motivasi dan
membangkitkan perhatian siswa dengan menanyangkan power point tentang gambar annelida,mollusca, arthropoda
dan ecinodermata
5) Menayangkan tentang gambar-gambar
yang di putar dan memberi apersepsi kepada peserta didik
6) Menyampaikan tujuan pembelajaran sistem
pernafasan pada manusia (pengertian, alat dan fungsi)
7) Menyampaikan garis besar peta konsep
mengenai annelida, mollusca, arthropoda dan ecinodermata
b. Peserta didik
1)
Menjawab salam dan berdoa bersama
2)
Mempersiapkan diri untuk mengikuti proses belajar mengajar.
3)
Menyimak dan memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru.
4)
Menayakan hal-hal yang belum dimengerti pada peta konsep.
2)
Mencari dan mengkaji referensi tentang annelida, mollusca,
arthropoda dan ecinodermata
v
Kegiatan Inti
(135 Menit)
a. Guru
1) Membagi kelas kedalam beberapa
kelompok heterogen yaitu menjadi 7 kelompok
2) Menjelaskan
maksud pembelajaran dan tugas kelompok
3) Memanggil ketua
kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbedadari kelompok lain
4) Memerintahkan
agar masing masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif
5) Memerintahkan juru bicara kelompok menyampaikan hasil kelompok
6) Memberikan penjelasan singkat dibantu dengan penggunaan alat peraga dua
dimensi
b. Peserta
didik
1)
Membagi kelas menjadi 7 kelompok berdasarkan arahan guru
2)
Memperhatikan arahan yang diberikan oleh guru
3)
Masing-masing kelompok mendapatkan materi berbeda dari
kelompok lainnya
4)
Masing-masing
kelompok membahas materi yang sudah diberikan oleh guru
5)
Juru bicara dari masing-masing kelompok menyampaikan
hasil diskusinya
6)
Memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru
v
Kegiatan
Penutup (20 menit)
a. Guru
1.
Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya.
2.
Memberikan kuis tentang sistem pernafasan pada manusia
3.
Memberikan penghargaan dalam
bentuk pujian dan sebagainya kepada kelompok yang berkinerja baik.
4.
Memberikan kesimpula
5.
Menghakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.
1. Menanyakan hal-hal yang kurang
dimengerti
2. Menerima penghargaan guru untu
motivasi supaya lebih baik
3. Memperhartikan
kesimpulan yang diberikan oleh guru
4. Menjawab salam dan mempersiapkan
diri untuk pertemuan selanjutnya.
10. PENILAIAN
Teknik
penilaian pada saat proses pembelajaran, yaitu dengan mengikuti poin-poin yang
mencakup nilai kognitif, afektif, serta psikomotor.
Mengerjakan latihan uji penguasaan materi.
Test
pilihan ganda dan uraian dalam buku.
No.
|
Aspek
yang dinilai
|
Teknik
Penilaian
|
Waktu
Penilaian
|
1.
|
Sikap
·
Menunjukkan keaktifan dalam proses
pembelajaran dan interaksi sosial.
|
Pengamatan
|
Selama proses pembelajaran
|
2.
|
Pengetahuan
·
Menemukan konsep tindakan dan interaksi.
|
Pengamatan dan Tes
|
Penyelesaian tugas individu
|
3.
|
Keterampilan
·
Terampil dalam menyelesaikan masalah
mengenai pertumbuhan dan perkembangan.
|
Pengamatan
|
Penyelesaian tugas individu
|
a.
Penilaian
Kognitif
No.
|
Nama
Siswa
|
Aspek yang Dinilai
|
Jumlah
Skor
|
Nilai
|
Keterangan
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|||||
1.
|
1.
Pengetahuan
|
|||||||||
2.
|
2.
Pemahaman
|
|||||||||
3.
|
3.
Aplikasi
|
|||||||||
4.
|
4.
Analisis
|
|||||||||
5.
|
5.
Sintesis
|
|||||||||
Dst
|
6.
Evaluasi
|
Kriteria Skor : Kriteria Penilaian :
1
= Sangat kurang Jumlah
Skor x 3,3
2
= Kurang Skor
maksimum = 100
3
= Cukup
4
= Baik
5
= Sangat baik
b.
Penilaian
Afektif
No.
|
Nama Siswa
|
Aspek yang dinilai
|
Jumlah Skor
|
Predikat
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||||
1.
|
||||||||
2.
|
||||||||
3.
|
||||||||
Dst
|
Keterangan (disesuaikan dengan metode)
1. Tidak
terlambat mengikuti pelajaran.
2. Melaksanakan
kegiatan sesuai dengan petunjuk.
3. Santun
dalam bertanya dan/atau mengemukakan pendapat.
4. Terbuka
menerima kritik dan saran dari orang lain.
5. Perhatian
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Kriteria Skor : Kriteria
Penilaian :
1
= Sangat kurang 21-15
= A (sangat baik)
2
= Kurang 16-20
= B (baik)
3
= Cukup 11-15
= C (cukup, standar minimal)
4
= Baik 06-10
= D (belum tuntas, remedial)
5
= Sangat baik 05 = E (tidak tuntas, remedial)
c.
Penilaian
Psikomotor
No.
|
Nama Siswa
|
Aspek yang dinilai
|
Jumlah Skor
|
Nilai
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||||
1.
|
||||||||
2.
|
||||||||
3.
|
||||||||
dst
|
Keterangan (disesuaikan dengan metode)
1. Aktivitas
bertanya, mengemukakan pendapat atau menanggapi.
2. Kreativitas
dalam peragaan/demonstrasi.
3. Kemampuan
berinovasi dalam kegiatan belajar.
4. Kerjasama
antar teman.
5. Bersemangat.
Tindak Lanjut :
1. Remedial
bagi siswa yang belum memenuhi KKM atau belum tuntas.
2. Pengayaan
bagi siswa yang sudah memenuhi KKM atau sudah tuntas.
3. Mengulang
proses pembelajaran apabila ketuntasan belajar dari seluruh peserta didik pada
kelompok yang bersangkutan kurang dari 80%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar