Jumat, 06 November 2015

Sosiologi Pendidikan




SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Sosiologi pendidikan
Dosen Pengampu : Drs. Asep Mulyana M.Si



logo-iain-syekh-nurjati.jpg


Di susun oleh :
NAMA : Intan Ismawati
NIM    : 14121620642
TARBIYAH/IPA BIOLOGI C/III

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN)
 SYEKH NURJATI CIREBON
2013/2014
INSTRUMENT OBSERVASI MATA KULIAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN
I.                   IDENTITAS OBSERVASI
Nama                     : Intan Ismawati
NIM                      : 14121620642
Jurusan/semester   : T-IPA BIOLOGI C/III
Fakultas                 : Tarbiyah

II.                IDENTITAS NARASUMBER
Nama                     : Dra. Rahayu Supriati
Ttl                          : Pekanbaru, 21 November 1968
Alamat                  : Perum BKI Krangkeng blok F 34
No Hp                   : 081222187775
Pekerjaan               : PNS (Guru)
Status                    : Guru SMA N 1 Krangkeng
Bekerja di              : SMA N 1Krangkeng
Lulusan                 : UNRI (1992)

III.             IDENTITAS SEKOLAH
Nama sekolah        : SMA N 1 Krangkeng
Alamat sekolah     : Jl. Krangkeng
Status sekolah       : Negeri

IV.             PERTANYAAN
1.      Observasi venomena pendidikan dilingkungan tempat tinggal, yang berkaitan kurikulum 2013 dan memaparkan tentang kurtilasnantara harapan dan tantangan serta penerapanya
1)      Identitas sekolah yang sudah memakai kurtilas
2)      Tanggal pelaksanaan kurtilas
3)      Harapan dan tantangan sekolah setelah menggunakan kurtilas
4)      Perbedaan kurtilas dengan kurikulum sebelumnya
5)      Tanggapan masyarakat tehadap kurtilas
6)      Tahapan penerapan kurikulum
7)      Jenjang pendidikan yang sudah di berlakukan
Observasi akaurikulum 2013
Jawaban nomor 1
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
Kurikulum tahun 2013 adalah rancang bangun pembelajaran yang didesain untuk mengembangkan potensi peserta didik, bertujuan untuk mewujudkan generasi bangsa Indonesia yang bermartabat, beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis,dan bertanggung jawab yang mulai dioperasikan pada tahun pelajaran 2013/2014 secara bertahap.
SMA Negeri 1 Krangkeng adalah salah satu SMA favorite yang terletak  paling di kabupaten Indramayu, tepatnya jalan raya krangkeng no 1 kecamatan krangkeng. SMA ini menjadi SMA favorit di Indramayu dikarenakan telah beberapa kali memenangkan sejumlah lomba baik tingkat kabupaten maupun provinsi, selain itu pula sekolah ini menjadi sekolah yang berwawasan lingkungan tingkat Provinsi Jawa Barat `pada Tahun 2005 dan SMA Krangkeng sudah mulai menerapkan kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 adalah sebuah terobosan baru di dunia pendidikan Indonesia saat ini. Kurikulum ini lahir karena banyak kalangan menilai bahwa kurikulum KBK dan KTSP belum bisa memberikan arah pendidikan seperti yang di harapkan. Kurikulum 2013 merupakan intervensi peningkatan mutu yang strategis,  sasarannya baik dari segi siswa yang akan menjadi subyek dari kurikulum 2013, maupun guru yang menjadi aktor utama dalam implementasinya.
Dalam kurikulum sebelumnya pendidikan lebih dititik beratkan pada pengembangan kognitif sedangkan afektif dan psikomotor dianggap belum memadai. Hal ini ditandai dengan banyaknya terjadi pelanggaran dan berbagai macam ketimpangan dalam kehidupan bangsa ini. Tawuran dan kenakalan remaja lainnya juga tidak kurang membuat pemimpin bangsa ini repot.
Keberhasilan pelaksanaan Kurikulum 2013 tidak hanya pada ketepatan dan comperehensiveness perumusan SKL dan kerangka dasar, serta struktur kurikulum, tetapi dari kepemimpinan kepala sekolah pada tingkat satuan pendidikan dan kepemimpinan guru pada tingkat kelas.
Pada sekolah SMA N 1 Krangkeng, Kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran penting dalam memfasilitasi guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar di kelas. Sedangkan kepemimpinan guru di tingkat kelas jelas menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dengan bekerhasilan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013.
Guru merupakan aktor terdepan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 yang berhadapan dengan peserta didik. Peran penting guru antara lain meliputi:
1.      kemampuan menjabarkan topik-topik bahasan pada mata pelajaran menjadi informasi yang menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik.
2.      kemampuan untuk mengidentifikasi tingkat dan area kesulitan peserta didik dan kemampuan untuk membantunya keluar dari kesulitan tersebut.
3.      kemampuan melakukan evaluasi kemajuan belajar siswa.
Berdasarkan hasil evaluasi guru dapat menentukan strategi untuk menentukan metode pembelajaran yang lebih tepat dan kecepatan dalam memberikan informasi berupa pengetahuan kepada peserta didik.
Kurikulum 2013 ini sudah di laksanakan di sekolah SMA N 1 Krangkeng baru-baru ini dan diterapkan hanya pada siswa kelas X (sepuluh) saja. Kurikulum 2013 dilaksanakan bertujuan untuk menyempurnakan atau mengembangkan kurikulum KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan) yang mengutamakan peningkatan bidang pendidikan berkarakter (aspek sikap). Metode atau pendekatan pembelajaranya dngan menggunakan pendekatan saintifik yang menggunakan lima langkah atau 5 M dalam melaksanakanya, yaitu:
1.      menanya
2.      menalar
3.      mencoba
4.      menganalisis
5.      mempresentasikan
Dalam proses pembelajaran siswa diutamakan untuk bekerja kelompok dan siswa mampu untuk bersosialisasi bersama teman-teman sebayanya. Penilaian dalam preses pembelajaran tersebut dinamakan Autentik (penilaian projek, lisan, tulisan, portofolio, dan unjuk kerja). Alasannya dalam kurikulum 2013 ini lebih menekankan pada pendidikan karakter, dimana spiritual, sikap, pengetahuan dan keterampilan lebih dikedepankan dan bukan hanya semata-mata dilihat pada nilai yang diraih siswa, namun lebih kepada pembentukan siswa secara utuh baik itu nilai spiritualnya, sikap, pengetahuan dan keterampilannya.
Dalam pelaksaan proses belajar mengajar, materi yang di ajarkan harus dikaitkan dengan kehidupan nyata sehingga pemberlajaran dianggap bermakna dan bermanfaat. Dalam materi diklat kali ini yang disampaikan tentang kurikulum 2013 ada 5 materi yaitu rasionalisasi kurikulum, elemen perubahan, konsep pendekatan saentific, penilaian autentik dan penilaian autentik dalam pembelajaran matematika. Setelah membaca presentasi sekilas sudah ada bayangan di benak kita walau masih banyak harus mengulang membaca untuk dapat memahami. Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, di mana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Paparan ini merupakan bagian dari uji publik Kurikulum 2013, yang diharapkan dapat menjaring pendapat dan masukan dari masyarakat.
Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan.
Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya.
Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.
Tantangan pelaksanaan kurikulum 2013 adalah minimnya waktu sosialisasi dan pelatihan implementasi yang diberikan kepada guru pelaksana kurikulum 2013 tersebut. Masih banyaknya guru yang belum mampu menggunakan TIK dalam pembelajaran sehingga harapan perubahan yang digaungkan kurikulum ini belum begitu jelas dalam pelaksanaanya.
Saran untuk semua pemangku kepentingan semoga pelaksanaan kurikulum ini benar dengan niat untuk merubah protret pendidikan di Negara ini. Jangan menjadikan pendidikan sebagai senjata politik suatu kelompok atau golongan. Bekalilah guru yang melaksanakan kurikulum ini dengan pengetahuan tentang implementasi kurikulum ini dengan bekal yang cukup bukan hanya untuk membuat laporan pelaksanaan kegiatan untuk memenuhi tagihan dari para wakil rakyat yang telah menyetujui pelaksanaan kurikulum ini.
Ada beberapa perbedaan yang mencolok dalam penerapan Kurikulum 2013 jika dibandingkan dengan kurikulum yang pernah ada sebelumnya. Namun esensinya perbedaan tersebut semata-mata guna menyempurnakan kekurangan pada kurikulum yang pernah ada sebelumnya, sehingga kedepannya diharapkan mutu pendidikan di Indonesia lebih bermutu serta mampu menjawab tantangan zaman yan terus maju. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang terdapat pada UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, yakni “tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Adapun perbedaan kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya secara garis besar diantaranya di uraikan sebaga berikut :
a.    Pada kurikulum 2013 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan, sedangkan pada kurikulum sebelumnya, Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi.
b.    Pada kurikulum 2013 Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran, sedangkan pada kurikulum sebelumnya, Standar Isi dirumuskan berdasarkan tujuan mata pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
c.    Pada kurikulum 2013 Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan, sedangkan pada kurikulum sebelumnya, pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan.
d.   Pada kurikulum 2013 mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai, sedangkan pada kurikulum sebelumnya kompetensi diturunkan dari mata pelajaran.
e.    Pada kurikulum 2013 semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas), sedangkan pada kurikulum sebelumnya, mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah.
f.     Pada proses belajar mengajar pada Kurikulum 2013 menggunakan tematik integratif untuk semua kelas yakni kelas 1 – 6, berbeda dengan kurikulum sebelumnya yakni pembelajaran tematik yang hanya dilaksanakan pada kelas 1 -3
g.    Dalam Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan pemerintah, kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan pendidikan yang bersangkutan.
h.    Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dari pada jumlah mata pelajaran. dimana jumlah mata pelajaran lebih sedikit dibanding kurikulum KTSP.
i.      Standart penilaian menggunakan penilaian otentik yaitu mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.
j.      Dalam kurikulum 2013 yang digunakan  Kompetensi Inti (KI).
k.    Berbasis tematik, sehingga dalam pembelajaran yang digunakan adalah tema-tema yang menjadi acuan atau bahan ajar.
l.      Jumlah mata pelajaran menjadi berkurang yakni pelajaran umum menjadi 6 mata pelajaran yang awalnya 10 mata pelajaran.

Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 akan dilaksanakan secara terbatas dan berjenjang. Untuk SD akan dilaksanakan pada kelas I dan IV, sedangkan pada SMP dilaksanakan VII, dan di SMA dilaksanakan di kelas IX. Jika pada tahun ajaran 2013/14 Kurikulum 2013 dilaksanakan pada kelas-kelas tersebut, maka pada tahun ajaran 2014/15 secara berjenjang dilaksanakan pada kelas-kela berikutnya. Misalnya di SD dapat dilaksanakan pada kelas II dan V, sedangkan di SMP dapat dilaksanakan pada kelas VII dan di SMA/SMK dilaksanakan pada kelas X.
Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan dalam empat tahap.
·         Pertama, penyusunan kurikulum di lingkungan internal Kemdikbud dengan melibatkan sejumlah pakar dari berbagai disiplin ilmu dan praktisi pendidikan.
·         Kedua, pemaparan desain Kurikulum 2013 di depan Wakil Presiden selaku Ketua Komite Pendidikan yang telah dilaksanakan pada 13 November 2012 serta di depan Komisi X DPR RI pada 22 November 2012.
·         Ketiga, pelaksanaan uji publik guna mendapatkan tanggapan dari berbagai elemen masyarakat. Salah satu cara yang ditempuh selain melalui saluran daring (on-line) pada laman http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id , juga melalui media massa cetak.
·         keempat, dilakukan penyempurnaan untuk selanjutnya ditetapkan menjadi Kurikulum 2013.



Soal
2. Bagaimana kaitanya antara pendidikan dan masyarakat Pendidikan yang ideal
Jawaban nomor 2
Masyarakat dan pendidikan merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya, masyarakat membutuhkan pendidikan begitu pula sebaliknya, tanpa masyarakat pendidikan tidak akan berjalan dengan baik karena di dalam pendidikan terdapat unsur masyarakat seperti guru, peserta didik dan lain-nya, begitu pula sebaliknya tanpa ada pendidikan masyarakat akan menjadi bodoh dan tidak mempunyai ilmu pengetahuan.
Selain itu masyarakat juga dipandang sebagai “laboratorium dimana anak belajar, menyelidiki dan turut serta dalam usaha-usaha masyarakat yang mengandung unsur masyarakat”. Dan masyarakat berfungsi sebagai “penerus budaya dari generasi selanjutnya secara dinamis sesuai situasi dan kondisi serta kebutuhan masyarakat melalui pendidikan dan interaksi sosial”. Yang sehingga sangat mustahil bila kedua unsur ini yakni pendidikan dan masyarakat dipisah dan tidak berkaitan dan apabila kedua hal tersebut tidak menyatu maka akan menghasilkan hasil didikan yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan lingkungan.

Dan pendidikan juga harus memenuhi kebutuhan dari pada masyarakat itu sendiri sehingga kelak terbentuklah masyarakat yang madani yang dimana kemudian dalam undang-undang negara Indonesia juga telah dirumuskan tentang pendidikan yang mengikuti atas kebutuhan masyarakat sekitar, yang termaktub dalam undang-undang no. 20 tahun 2003. 
Demikian juga bila dibawa kepada lingkup yang lebih luas yaitu lingkup masyarakat, dimana masyarakat harus memiliki solidaritas yang tinggi terhadap sesama sehingga proses pendidikan berjalan dengan baik dan lancar. Dimana “semua anggota masyarakat memikul tanggung jawab membina, memakmurkan, memperbaiki, dan memerintahkan yang ma’ruf melarang yang mungkar”.  
pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang. Sedangkan istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Jadi, Pendidikan masyarakat merupakan suatu proses dimana upaya pendidikan yang diprakarsai pemerintah diwujudkan secara terpadu dengan upaya penduduk setempat untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan masyarakat. Sejatinya pengembangan pendidikan masyarakat merupakan upaya peningkatan kemampuan personal orang dewasa sebagai anggota masyarakat yang pada gilirannya akan meningkatkan kapasitas masyarakat sebagai investasi masyarakat pembelajaran dalam proses pendidikan sepanjang hayat. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat berupaya meningkatkan keaksaraan penduduk dewasa melalui berbagai program yang terintegrasi dengan program keaksaraan usaha mandiri, pengembangan budaya baca masyarakat, pengarusutamaan gender bidang pendidikan dan pemberdayaan perempuan, pendidikan keorangtuaan, dan penataan kelembagaan penyelenggara pendidikan masyarakat. Seiring dengan kecenderungan perkembangan dan tuntutan masyarakat yang makin kompleks, kebutuhan masyarakat terhadap layanan pendidikan nonformal makin berkembang.
Pendidikanyang ideal adalah proses pembelajaran, proses dimana kita akan mendapatkan ilmu dan pengetahuan tentang sesuatu hal  baru yang sebelumnya tidak kita ketahui, Proses dimana kita dilatih dan dibimbing untuk menjadi pribadi yang lebih berilmu dan berakal sehat juga rasional. Dengan mendapat pendidikan yang layak bagi seusianya, diharapkan anak akan dapat menjadi pribadi yang berperilaku yang baik, cepat tanggap, mudah bergaul dan tentunya bertambah pengetahuannya, baik yang umum maupun yang khusus seperti berhitung dan berbahasa
Pendidikan adalah kebutuhan yang harus didapatkan oleh setiap orang dalam menerima, mendapatkan, dan mengembangkan wawasan atau informasi. Ada 3 pendidikan juga harus didapatkan yakni di rumah, di sekolah, dan dalam masyarakat.
1)      Pendidikan di rumah
Pendidikan di rumah tentunya pendidikan yang diberikan oleh orang tuanya. Misalnya orang tua mengajarkan untuk selalu menyantuni anak yatim dan fakir miskin agar memiliki sikap tenggang rasa, mengajarkan untuk selalu bermusyawarah dalam keluarga agar anak tumbuh jiwa demokratis, membiasakan untuk memberikan pendidikan dalam hal menabung agar menjadi pribadi yang pandai mengelola keuangan, dan lainnya.
2)      Pendidikan di sekolah
Sekolah biasanya akan memberikan pendidikan yang bersikap umum. Misalnya pendidikan akademik seperti matematika, fisika, kimia, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, atau lainnya dan juga mengajarkan pendidikan non akademik seperti mengembangkan bakat anak melalui kegiatan ekstrakulikuler.
3)      Pendidikan dalam masyarakat
Pendidikan dalam masyarakat akan mengajarkan bagaimana cara bersosialisai dengan orang banyak, bagaimana berorganisasi, dan bagaimana ia memanfaatkan pendidikan yang dimiliki dari sekolah dan dari rumah dalam kehidupan bermasyarakat.











           
1 Pengertian
 Teori pendidkan sosiologi
Penerapan
2 pendidikan yang ideal
Hubungan pendidikan dan masyarakat